Suara.com - Dua pasien positif covid-19 kabur dari RS Regional Sulawesi barat, Mamuju. Saat petugas medis hendak menjemput pasien itu dikediamannya, keluarga justru mengamuk dan menyerang petugas.
Video amukan keluarga pasien beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @maklambeturah yang diunggah pada Sabtu (30/5/2020).
Dalam video tampak seorang wanita mengenakan masker terlibat adu mulut dengan seorang petugas.
Tidak terdengar jelas obrolan keduanya, namun tiba-tiba wanita itu keluar dari rumah dan menyerang si petugas.
Sontak, petugas langsung menghindar dan warga sekitar yang ada di lokasi juga ikut berhamburan menyelamatkan diri khawatir ikut terinfeksi virus corona.
Sekretaris Satgas Covid-19 Mamuju, Ali Rahman mengatakan, dua pasien yang kabur tersebut berinisial Y dan D. Keduanya merupakan santri di pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Ketika tim Satgas Covid-19 Kabupaten Mamuju didampingi aparat berwajib datang ke kediaman pasien, pihak keluarga menolaknya.
Mereka mengamuk menolak petugas membawa anak mereka kembali ke rumah sakit.
Pihak keluarga menginginkan agar anak mereka tetap tinggal di rumah dan menjalani karantina secara mandiri.
Baca Juga: Kaspersky: 40 Persen Pengguna Online di Asia Pasifik Alami Kebocoran Data
Upaya negosiasi yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 dengan keluarga tak berjalan mulus. Keluarga tetap bersikeras menolak anak mereka dibawa ke rumah sakit.
Pihak Satgas Covid-19 masih terus berusaha untuk melakukan negosiasi gar pasien bisa dibawa ke rumah sakit dan menjalani pengobatan.
Tiga kabur
Sementara dikutip dari Pojokcelebes.com--jaringan Suara.com, tiga pasien yang berstatus postif Covid–19 hasil tes swab, memilih kabur dari ruang perawatan RSUD Provinsi Sulbar, Jumat ( 29/5 ) sore,
Beruntung, Tiga dari pasein yang kabur satu orang berhasil dicegat oleh petugas keamanan.
Jubir penanganan Covid–19 Provinsi Sulbar Safaruddin membenarkan adanya tiga pasien yang dalam perawatan di RSUD Sulbar memilih kabur dari ruangan perawatan.
Berita Terkait
-
Pemerintah Libatkan TNI Kawal New Normal, Imparsial: Harus Ada Keppres
-
Jerman Tak Remehkan Kasus Covid-19, Dubes RI: Tidak Seperti Negara Lain
-
Viral Video Monyet Mencuri Sampel Darah Pasien Covid-19, Bikin Geger!
-
Angka Kesembuhan Pasien Covid di Jerman Capai 82 Persen, Ini Kebijakannya
-
Viral Warga Arak Sopir Travel Diduga Perkosa Penumpang Mudik saat Corona
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik