Suara.com - Komisi III DPR meminta Komnas HAM dan Polri secara terpisah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa penembakan dua warga Poso, Sulawesi Tengah. Peembakan pada warga itu dilakukan oleh orang tidak dikenal pada Selasa (2/6/2020).
Anggota Komisi III Arsul Sani berujar, penyelidikan sendiri antara Polri dan Komnas HAM diperlukan agar hasilnya nanti dapat dibandingkan.
"Untuk menjamin penyelidikan kasus ini juga untuk meyakinkan DPR maupun publik, maka Komisi III DPR meminta agar Komnas HAM turun tangan untuk melakukan penyelidikan secara tersendiri, agar nanti kedua hasil penyelidikan dari hasil internal Polri dan Komnas HAM bisa dibandingkan,” kata Arsul dalam keterangannya, Kamis (4/6/2020)
Politikus PPP itu menilai apabila hanya kepolisian semata yang melakukan penyelidikan akan ada kecenderungan masyarakat tidak percaya. Karena itu diperlukan penyelidikan Komnas HAM sebagai pembanding.
"Jika penyelidikan hanya dilakukan secara internal saja maka akan ada kecenderungan publik tidak percaya, meski hasilnya merupakan fakta yang sebenarnya," ujar Arsul.
Diketahui, dua warga sipil tewas ditembak oleh orang tidak dikenal atau OTK. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah hutan yang berada di Kabupeten Poso, Sulawesi Tengah, pada Selasa (2/6/2020).
Berdasar data yang diterima, keduanya masing-masin bernama Syarifuddin (37) dan Firman (18). Mereka tewas setelah tertembak di bagian leher dan dada.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan membenarkan adanya peristiwa penembakan yang dilakukan OTK tersebut. Ahmad mengemukakan kekinian Polda Sulawesi Tengah bersama Satuan Tugas (Satgas) Tinombala tengah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saat ini tim dari Polda Sulteng bersama dengan Satgas Tinombala serta Polres Poso sedang melakukan olah TKP dan pendalaman yang lokasinya berada di hutan," kata Ahmad saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/6/2020).
Baca Juga: Serang Polisi di Poso, Dua Teroris Jaringan MIT Ditembak Mati
Ahmad menuturkan, kekinian situasi dan kondisi di Poso dalam keadaan kondusif pascaperistiwa penembakan tersebut. Bahkan dia menyebut kondisi Poso kekinian dalam keadaan aman.
"Secara umum situasi di Poso saat ini kondusif dan aman terkendali," katanya.
Berita Terkait
-
Peneliti UGM: Pemerintah Tunjukkan Prioritas Sosial Ekonomi Pada New Normal
-
Tidak Tergesa-gesa Perpanjang SIM, Inilah Imbauan dari Polda Metro
-
Tentara-Polisi Awasi Warga Saat New Normal, Pengamat: Terlihat Intimidasi
-
Kabarhakam Polri Supervisi Operasi Aman Nusa II 2020 di Polda Jatim
-
Suruh Jokowi Mundur, Bareskrim Korek Peran Pecatan TNI Ruslan Buton
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor