Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan cara bekerja di masa depan akan jauh berbeda dari saat ini.
Karena itu, Jokowi menekankan pembentukkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul harus melihat ilmu yang dibentuk berdasarkan masa depan, bukan masa lalu.
"Carena cara bekerja pada masa depan akan jauh lebih berbeda dengan yang kita alami hari ini, maka pembentukan SDM yang unggul di masa depan tidak bisa lagi berdasarkan ilmu yang dibentuk berdasarkan masa lalu, tapi masa depan," ujar Jokowi dalam rapat terbatas Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020-2030 melalui video conference, Kamis (4/6/2020).
Jokowi pun meminta jajarannya mencontoh negara -negara yang berhasil mengadapatasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan seperti Australia, Finlandia, Jerman dan Korea.
"Saya minta dilakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan seperti di Australia untuk PAUD, Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah, di Jerman untuk pendidikan vokasi, di Korea untuk pendidikan tinggi," ucap dia.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta juga menginginkan agar SDM unggul yang dibangun yakni SDM yang berkarakter, berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai Pancasila.
Pasalnya hal tersebut penting untuk pembangunan metal dan karakter bangsa.
"SDM unggul yang ingin kita bangun adalah SDM yang berkarakter, berakhlak mulia, dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila. pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa," katanya.
Baca Juga: Jokowi Minta Standarisasi Harga Tes PCR untuk Mudahkan Warga Bekerja
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta