Suara.com - Wakil Ketua MPR RI Achmad Basarah menyatakan aparatur sipil negara (ASN) wajib berpegang teguh pada ideologi negara yakni, Pancasila. Bahkan, bakal ada sanksi tegas yang menanti para ASN apabila menyeleweng dari Nilai-nilai Pancasila.
Basarah mengatakan, ASN menjadi penanggung jawab akan konsepsi pembangunan negara. Dalam Pasal 12 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang UU ASN disebutkan, bahwa ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik serta bersih dari praktik KKN.
"Kesimpulannya, bahwa ASN memiliki tanggung jawab penting sebagaimana diatur dalam UU Aparatur Sipil Negara," kata Basarah dalam paparannya pada Webinar berjudul Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju, Senin (8/6/2020).
Oleh karena itu, ASN mesti setia kepada ideologi negara yaitu pancasila sebagai bagian dari dasar pembangunan negara. ASN yang berani melenceng dari pancasila pun akan dikenai sanksi tegas hingga diberhentikan dari jabatannya.
"Bahkan dalam Pasal 87 Ayat 4 diberikan sanksi tegas, barangsiapa melakukan penyelewengan terhadap pancasila, ASN dapat diberhentikan dari jabatan dan keanggotaan di pegawai negeri," ujarnya.
Bukan hal sederhana untuk menjaga ASN tetap berpegang teguh dalam ideologi pancasila. Sebab, ada sebuah survei yang menunjukkan adanya ASN yang memilih khilafah sebagai ideologi negara ketimbang pancasila.
Sebagai contoh berdasarkan hasil survei lembaga Alvara Research pada 2017, terdapat 19,4 persen ASN yang tidak setuju pancasila. Basarah pun merasa hal tersebut menjadi tugas yang mesti diselesaikan.
"Kalau kita asumsikan 19,4 (persen) ASN dari 4.287.562 di tahun 2019, maka 19,4 persen-nya adalah sekitar 831.787 ASN telah terpapar ideologi khilafah dan tidak setuju pancasila."
Baca Juga: Menpan RB Ingatkan ASN Teguh Meyakini Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Berita Terkait
-
Mengevaluasi Sistem Manajemen ASN berbasis Online selama WFH
-
Meninjau Kesiapan ASN Menjalani Kebijakan Work From Home
-
BPIP: Lucu, ASN Tapi Enggak Setuju Pancasila
-
Banyak Warga Indonesia Tak Hafal Pancasila, Terparah Bangka Belitung
-
Mahfud MD: Pemerintah Menyadari Nilai-nilai Pancasila Sudah Ditinggalkan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang