Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana menyebut hasil survei pilihan presiden untuk Anies Baswedan turun.
William meminta Anies untuk tidak stres dan panik atas hasil survei ini. Hal tersebut disampaikannya melalui cuitan yang diunggah Selasa (9/6/2020).
Hasil survei yang dimaksud William berasal dari survei Indikator Politik Indonesia.
Baru-baru ini, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang memperlihatkan 14 tokoh yang namanya masuk dalam pemilihan presiden jika dilakukan sekarang.
Nama Anies Baswedan masuk dalam daftar tersebut. Ia menduduki peringkat ketiga dengan 10.4 persen di bawah Ganjar Pranowo (11.8 persen) pada bulan Mei 2020.
Bulan Februari 2020, Anies sempat menduduki peringkat kedua (12.1 persen) setelah Prabowo Subianto (22.2 persen). Ia di atas Sandiaga Uno dengan 9.5 persen.
BACA JUGA: Fadjroel Klaim Kepuasan Publik ke Jokowi Tinggi, Roy Suryo: Jubirnya Ngaco
Menanggapi hasil survei ini, William berkata, "Pak Anies jangan stress ya gara-gara survey capresnya yang turun."
Ia meminta Anies untuk mengurus DKI Jakarta dengan serius tanpa mempedulikan hasil survei tersebut.
Baca Juga: Dunia Siber Jadi Alat Perekrutan Calon Teroris
"Urus DKI Jakarta saja dengan benar. Nanti, naik sendiri. Saya jamin. Makin panik, Pak Anies bakal makin terlempar. Jangan gara-gara stress, Pak Anies gagal jadi capres," ujar William.
BACA JUGA: Anies Curhat Virtual soal Corona ke Pemimpin Daerah Negara Lain
Cuitan William ini membuat warganet bereaksi. Sebagian sependapat dengan politikus PSI itu. Tapi netizen yang lain justru mengkritiknya.
"Saya suka cara Anda ngomongnya," komentar @fadil***.
"Lihat aja nanti siapa yang duluan stress. Jangan-jangan koh Willy yang curi start. Stress duluan," komentar @khaerud702*****.
Untuk diketahui, hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia juga memperlihatkan penurunan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana kekinian 66,5 persen, dibanding temuan Februari 2020 atau sebelum kasus Covid-19 di Indonesia yakni 69,5 persen.
Tag
Berita Terkait
-
Anies Curhat Virtual soal Corona ke Pemimpin Daerah Negara Lain
-
Soal SIKM Jakarta, Menhub Budi Karya akan Komunikasikan Lagi Dengan Anies
-
Fadjroel Klaim Kepuasan Publik ke Jokowi Tinggi, Roy Suryo: Jubirnya Ngaco
-
Persiapan New Normal, KAJ Belum Buka Gereja di Jakarta Hingga Juli 2020
-
Hasil Survei Kepuasan Jokowi Tangani Covid-19 Menurun, Istana Sebut Wajar
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit