Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon geram terhadap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusiadan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Muhadjir mengaku memaklumi bansos Covid-19 salah sasaran, yang penting cepat sampai.
Melalui akun Twitter @fadlizon, Fadli Zon angkat bicara mengenai pernyataan Muhadjir yang diwartakan oleh salah satu media online berjudul 'Pemerintah Lebih Pilih Bantuan Covid-19 Salah Sasaran Tapi Cepat Sampai'.
Dalam artikel tersebut dilaporkan Muhadjir memaklumi adanya data yang tidak akurat sehingga salah sasaran. Namun, tujuan utama pemerintah adalah mengirim bantuan agar cepat sampai terlebih dahulu.
Menanggapi pernyataan Muhadjir, Fadli Zon mengaku tak habis pikir seorang menteri bisa mengeluarkan pernyataan seperti itu.
"'Lebih baik salah sasaran tapi cepat sampai'? Kok bisa ya pak menteri bikin pernyataan seperti ini?" kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Rabu (10/6/2020).
Menurut Fadli Zon, pernyataan Muhadjir tersebut telah mengganggu logika dan akal sehat. Sebab, pemerintah tak mengutamakan bantuan tiba di tangan yang tepat.
"Mengganggu logika dan akal sehat," ungkap Fadli Zon.
Untuk diketahui, pernyataan Muhadjir disampaikan dalam acara diskusi IDN Times pada Selasa (9/6/2020). Dalam diskusi tersebut, Muhadjir mengatakan tidak memiliki waktu untuk menunggu data rapi dan akurat karena bisa saja warga keburu mati kelaparan.
"Kalau sekarang ada isu data tidak akurat, salah sasaran, saya sangat maklum karena keteppatan sasaran nomor dua," ujar Muhadjir.
Baca Juga: Saking Bahaya Corona, Keluar Masuk ke 6 RW Pademangan Harus Pakai SIKM
Berita Terkait
-
Tarif Listrik Warga Membengkak, Anak Buah Luhut: Lapor ke Kami
-
Gerindra Minta Ambang Batas Pencalonan Presiden Tahun 2024 Jadi Nol Persen
-
Politik Biaya Mahal, Fadli Zon: Ujungnya Demokrasi RI Disponsori Cukong
-
Soal RUU Pemilu, Fadli Zon Harap DPR Jauhi Kepentingan Jangka Pendek Parpol
-
Tagihan Listrik Rumahnya Melonjak, Fadli Zon: PLN Harus Transparan
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka