Suara.com - Seiring dengan mulai berlakunya tatanan kenormalan baru atau new normal, beberapa aktivitas sudah boleh dilakukan.
Meski demikian, kewaspadaan atas risiko penularan virus corona tetap harus diperketat.
Penularan virus corona bisa terjadi di beberapa aktivitas masyarakat, bergantung pada perbedaan tingkat risikonya.
Menyadur dari NPR.org, berikut adalah beberapa aktivitas masyarakat yang memiliki risiko penularan virus corona berdasarkan penjelasan dari Dr. Willam Miller, epidemiologis di Ohio State University ,Dr Emili Landon yang juga merupakan epidemiologis rumah sakit dan spesialis penyakit menular di University of Chicago Medicine, dan beberapa ahli epidemiologis lainnya.
Urutan skala berikut disusun Suara.com berdasarkan level risiko penularan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
1. Olahraga di luar ruangan
Olahraga yang tetap memperhatikan pembatasan fisik memiliki risiko penularan yang cukup rendah. Para ahli di atas setuju jika olahraga seperti golf dan tenis lebih aman daripada olahraga berkelompok seperti basket dan sepak bola.
Lari juga bagus jika dilakukan dengan tetap memperhatikan physical distancing.
Hanya saja, semakin banyak orang yang terlibat dalam aktivitas, semakin tinggi risiko penularannya.
Baca Juga: Ahli Paparkan Proses Penularan Virus Corona Covid-19 di Pesawat
2. Berkemah
Pergi berkemah dinilai sebagai kegiatan yang paling tidak berisiko dari paparan virus corona. Hal ini disetujui oleh Miller dengan catatan bahwa jika Anda berkemah dengan teman, pastikan bahwa teman tersebut dipercaya dan aman dari infeksi virus coroona.
Ahli berpendapat jika risiko penularan virus tetap ada. Risiko penularan tertinggi di kegiatan ini adalah ketika dalam perjalanan menuju lokasi kemah yang dapat meningkatkan bahaya.
3. Pergi ke pantai
Pergi ke pantai dinilai cukup aman selama tetap menjalankan protokol pembatasan fisik.
Dr Andrew Janowski , seorang ahli penyakit menular pediatrik di Washington University di St Louis mengatakan air bukanlah risiko, "volume air yang sangat banyak akan melarutkan virus, membuat air menjadi sumber infeksi sangat tidak mungkin."
Berita Terkait
-
Tak Pakai Masker Saat Belanja di Pasar Jakarta, Pengunjung Siap-siap Diusir
-
Ahli Paparkan Proses Penularan Virus Corona Covid-19 di Pesawat
-
Pengunjuk Rasa Antirasisme di AS Diminta Ikut Tes COVID-19
-
1.418 Pedagang di Jakarta Ikut Swab Test, 52 Orang Positif Corona
-
Soal Pernyataan Transmisi OTG, Pakar Infeksi Sebut WHO Alami Kemunduran
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya