Suara.com - Juru Bicara Kepresidanan Fadjroel Rachman menilai tingkat kedisplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan belum ideal di masa New Normal.
"Kedisiplinan seluruh pihak terhadap tata cara berdasarkan protokol kesehatan belum juga ideal," ujar Fadjroel dalam diskusi Teras Terbuka Daring dengan tema Kesiapan Normal Baru Distorsi Informasi Saat Normalisasi, Jumat (12/6/2020) kemarin.
Karena itu Presiden Jokowi kata Fadjroel mendorong untuk mengedukasi kepada masyarakat agar mengadaptasi kebiasaan baru sehingga penerapan new normal dapat berjalan dengan baik.
Fajdroel menuturkan, dalam pelaksanaan PSBB, aparat masih kesulitan dalam melakukan penegakkan hukum terhadap protokol kesehatan karena tingkat kemajemukan yang masih tinggi.
"Di wilayah penegakan hukum terjadi juga tingkat kesulitan penegakan hukum protokol kesehatan di masa normal baru karena hadapi tingkat kemajemukan yang sangat tinggi. Masing-masing entitas sosial, etnis agama misalnya juga memiliki cara respon yang berbeda-beda," ucap dia.
Lebih lanjut, Fadjroel menegaskan pemerintah terus berupaya menggunakan cara persuasif dan humanis untuk mendisiplinkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan menuju new normal.
Upaya tersebut yakni melibatkan aparat TNI/Polri yang ditempatkan di titik keramaian.
"Pemerintah menurunkan 340 ribu TNI/ Polri, tapi juga pendekatannya tetap humanis dan persuasif di 1.800 titik di 4 provinsi dan 25 kabupaten kota. Tidak seperti polisi India yang harus pakai rotan gebuk, kita belum sampai ke sana. Kita masih pendekatan persuasif dan humanis," kata dia.
Lebih lanjut, Fadjroel menyebut ada pihak-pihak yang melakukan distorsi informasi yang disampaikan pemerintah.
Baca Juga: Masyarakat Kena Gebuk Rotan Petugas Saat PSBB Lapor ke Ombudsman RI
Bahkan kata dia, dari Dirjen Aptika Kemenkominfo sebanyak 845 isu hoaks sejak 6 Mei -12 Juni 2020 terkait Covid-19.
"Itu ada sekitar 845 isu hoaks dari 6 mei-12 juni 2020 yang terkait isu covid-19. Itu adalah termasuk di dalamnya. Diantaranya beberapa yang dapat kami sampaikan isu hoaksnya, misalnya yang terjadi ada foto 5 saudara kandung yang menunggu diadopsi karena orang tua meninggal terjangkit covid19, modelnya seperti itu. Kemudian di sekitar pasar rumput akan dilakukan karantina wilayah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah