Dalam klarifikasi tertulisnya, Rabu (10/06), PLN UP3 Malang mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan konfirmasi terhadap Teguh Wuryanto, pelanggan PLN yang mengaku lonjakan tagihan "tidak wajar".
Berdasarkan data PLN, lonjakan tagihan tersebut tidak ada hubungannya dengan perhitungan rata-rata tiga bulan untuk rekening April dan Mei, yang berakibat pada naiknya tagihan listrik di mayoritas pelanggan rumah tangga.
PLN UP3 Malang mengaku telah memeriksa dan hasil konfirmasi dengan pelanggan, diketahui bahwa peralatan kapasitor milik pelanggan tidak berfungsi sama-sekali dan mengakibatkan pemakaian listrik melonjak tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.
"PLN telah membantu melakukan pengecekan peralatan dan instalasi pelanggan, agar hal ini tidak terjadi di kemudian hari," kata manager PLN UP3 Malang, Mohammad Eryan Saputra, seperti tercantum dalam situs resmi PLN Distribusi Jawa Timur, 10 Juni 2020.
Disebutkan bahwa Teguh Wuryanto bersedia menyelesaikan tagihan rekening yang naik dikarenakan kejadian tersebut.
"Dan PLN bersedia membantu dengan memberikan keringanan pembayaran dengan cicilan."
Di tempat terpisah, Kamis (11/06), dalam diskusi daring yang difasilitasi YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, penggunaan listrik untuk kegiatan industri las milik Teguh memiliki apa yang disebutnya sebagai "kapasitor".
"Kapasitor itu digunakan untuk mengkompensasi supaya untuk memenuhi tarif KPRH untuk industri. Itu selisih yang harus dibayar kompensasinya, karena PLN menanggung beban. Itu ada harganya."
Menurutnya, alat kompensasinya (milik pelanggan) rusak dan pemiliknya tidak menyadari alat tersebut rusak. "Dan alat ukur PLN sudah benar."
Baca Juga: Tagihan Listrik Melonjak, Pemerintah Gelar Aduan Secara Online
3. Mengapa tukang las di Malang mau melunasi tagihan?
Dihubungi BBC News Indonesia, Kamis (11/06), Teguh Wuryanto mengaku dia akhirnya mau membayar tagihan listrik yang membengkak sedemikian besar sampai sekitar Rp20 juta karena "usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan listrik - listrik adalah bahan baku saya".
Dan lagi pula, "hanya PLN yang menyediakan listrik nasional," tulisnya dalam pesan Whatsapp yang diterima BBC News Indonesia, Kamis sore.
"Jika saya membeli genset, harga genset dengan kapasitas di atas 23KVA yang bekas saja, harganya 40 jutaan, lebih mahal dari tagihan PLN saya [yang harus saya bayar], dan beli genset tidak bisa mencicil," jelas Teguh.
"Belum lagi masalah bahan bakar dan perawatannya."
Dia juga mengakui solusi cicilan yang ditawarkan PLN merupakan paling sederhana dan singkat, sehingga saya bisa cepat bekerja lagi secara normal.
Berita Terkait
-
Tagihan Listrik Melonjak, Pemerintah Gelar Aduan Secara Online
-
Tagihan Listrik PLN Naik Drastis, Pemerintah Buka Aduan Online
-
Heran, Meteran Listrik PLN Masih Dicatat Manual Padahal Sudah Era Digital
-
Sudah Zaman Now, Pencatatan Meteran Listrik PLN Kok Masih Manual
-
Tagihan Listrik Naik, Erick Thohir: Biasa Kalau Pas Ditagih Marah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem