Suara.com - Bagi kalangan muslim yang belajar mengaji dengan Iqro mungkin tidak asing dengan sosok laki-laki yang menghiasi sampul belakang buku kecil tersebut.
Buku kecil yang terdiri atas enam jilid belajar bacaan huruf hijaiyah itu menampilkan sosok kakek berkacamata yang mengenakan kopiah hitam, lengkap dengan jas dan tongkat berjalan.
Sosok itu tak lain adalah Kyai Haji As'ad Humam, sang penemu buku bacaan Iqra itu sendiri.
Menyadur dari Hops.id --jaringan Suara.com, KH As'ad Humam menciptakan buku belajar bacaan huruf hijaiyah itu berkat pertemuannya dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi.
KH Zarkasyi teerlebih dahulu menciptakan metode bacaan Qiroati pada tahun 1963 lalu. Lalu As'ad Humam melakukan penyempurnaan agar pelajaran membaca Al Quran bisa lebih mudah dipahami para santri.
Setelah melalui berbagai diskusi dan perundingan, masing-masing kyai tersebut akhirnya memiliki metode sendiri. Kyai Zarkasyi dengan metode qiroati-nya dan Kyai As'ad dengan metode yang ia beri nama Iqra.
Metode yang semula diperkenalkan dari mulut ke mulut ini kemudian mulai diterima masyarakat.
Hingga kemudian pada tahun 1988 dan 1989, Kyai As'ad mendirikan TK Al Quran (TKA) AMM Yogyakarta dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) AMM Yogyakarta untuk memperkenalkan metode Iqra ini dengan lebih leluasa.
Metode belajar Al Quran ini kemudian semakin dikenal luas, hinga Mantan Menteri Agama Munawir Sjadzali menetapkan TKA dan TPA itu sebagai Balai Litbang LPTQ Nasional pada tahun 1991.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Hafiz Al-Quran, Anak Pelatih Persipura Ingin Raih Ballon d'Or
Namun dibalik penemuan metode pembelajaran huruf hijaiyah dan baca Al Quran itu, siapa sangka jika ternyata sosok Kyai As'ad merupakan seorang muslim yang bahkan tidak menyelesaikan pendidikan madrasahnya.
Kyai As'ad hanya mengenyam bangkus sekolah hingga kelas 2 Madrasah atau setara SMP di Muhammadiyah Yogyakarta.
Sementara itu, profesi sehari-harinya dulu adalah sebagai penjual perhiasan imitasi di kawasan Pasar Beringharjo Malioboro Yogyakarta.
Dalam foto, Kyai As'ad tampak tak lepas dari tongkat untuk menyangganya. Ia mengalami pengapuran tulang belakang yang membuatnya tak bisa bergerak dari remaja hingga akhir hayatnya. Ia bahkan harus salat dalam posisi duduk lurus, tanpa rukuk dan sujud karena sakit yang dialami.
Kyai As'ad Humam wafat pada Februari 1996 di usianya yang ke 63 tahun. Ia meninggal bertepatan di hari Jum'at bulan Ramadan waktu itu.
Berita Terkait
-
Malam Ini Nuzulul Quran, Ini Amalan yang Sebaiknya Dilakukan
-
CEK FAKTA: Benarkah Pemerintah Italia Minta Dibacakan Alquran Lawan Corona?
-
CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Muncul dalam Buku Iqro?
-
Jarang yang Sadar, Ternyata Ada Kata Terselubung dalam Buku Iqro
-
Baca Alquran Ternyata Baik bagi Kesehatan, Ini Sejumlah Manfaatnya...
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah