Suara.com - Seorang pria suci atau dukun di India meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona akibat memberikan layanan "pengusiran setan Covid-19" dengan metode mencium tangan pasien.
Menyadur New York Post, Senin (15/6/2020), pria yang karib dipanggil Baba Aslam tersebut mengklaim bahwa ciuman yang ia lakukan dapat menyembuhkan segala penyakit yang dimiliki si empunya tangan, termasuk virus corona.
Pria asal Ratlam yang dianggap sebagai orang tua bijak yang memiliki banyak murid ini dinyatakan terinfeksi dan meninggal pada 3 Juni lalu.
Atas praktek ciuman penyembuh Covid-19, departemen kesehatan mengatakan Aslam telah menulari 20 orang yang melakukan kontak dengannnya.
"Dua puluh orang dari mereka (yang melakukan kontak), termasuk tujuh anggota keluarganya, telah dinyatakan positif," ujar Ruchika Chouhan, juru bicara departemen kesehatan.
Otoritas berwenang yang menangangi pengujian kasus ini, menyebut setidaknya 40 orang telah melakukan kontak Aslam.
Selain Aslam, pemerintah juga menemukan setidaknya 29 dukun lain yang menawarkan jasa serupa untuk menghilangkan virus corona. Saat ini, para dukun tersebut tengah menjalani karantina guna menekan risiko penyebaran virus.
Sejauh ini, jumlah kasus infeksi virus corona di Ratlam mencapai 85 dengan 44 kematian, mengutip laporan dari The Print India.
Baca Juga: Bintang Emon Diserang Akun-akun Bot, Siapa Dalangnya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional