Pada tahun 1991, Widya bersama orang tua asuhnya terbang ke Indonesia, menuju panti asuhan yang pernah ia tempati. Ia bertanya kemungkinan dirinya bertemu ibu kandungnya lagi.
Ia kemudian dipertemukan dengan seorang sosok yang disebut 'ibu'. Hanya saja ia meragukan orang tersebut benar ibunya.
Pasalnya, perempuan 'ibu' tersebut pernah mengiriminya surat berbahasa Inggris yang menyebut bahwa dia sakit dan butuh uang. Sementara Widya tahu bahwa ibu kandungnya tidak bisa berbahasa Inggris.
Semakin Widya menggali identitas dirinya dan ibunya, semakin ia tahu bahwa ternyata dokumen tersebut tidak benar.
Panti Asuhan menyebut bahwa dokumen tentang Widyaadalah palsu. Dokumen adopsinya di agensi Belanda pun tak bisa ditemukan hingga saat ini.
Widya kembali melanjutkan proses pencarian ibu kandungnya dengan berbagai cara seperti bergabung di komunitas adopsi orang Indonesia, berencana melakukan tes DNA dengan sosok 'ibu' yang ditemuinya pada tahu 1991, dan kini Widya mengandalkan sosial media untuk mendapat jawaban pencariannya.
Berikut adalah tulisan surat Widya untuk ibunya.
Surat untuk ibu kandungku
Ibuku tersayang,
Baca Juga: Dapat Petunjuk! Pria Taiwan Cari Pengasuhnya dari Indonesia: Namanya Sartem
Ketika aku menutup mata, aku ingat...
Aku ingat engkau merawatku dengan kehangatan yang luar biasa. Aku ingat Kraton dan berlutut untuk Sultan. Aku ingat bepergian dengan kapal ke atau dari Lampung. Aku ingat menonton TV untuk pertama kalinya di atas kapal, yang merupakan pengalaman yang ajaib bagiku. Aku ingat kepingan kehidupan kita di Lampung, dan rumah yang dikelilingi ladang nanas - yang daunnya tajam sering melukai kakiku.
Aku ingat seorang perempuan yang mengayunkan kedua tangannya ke depan dan belakang dan bertepuk tangan sebagai bagian dari olahraga hariannya. Aku ingat engkau memberiku makan nasi dengan sayuran, dan kadang kita merayakan makanan kita dengan sedikit daging.
Tapu aku juga ingat hari-hari buruk kita...
Aku ingat di penjara bersamamu, tidur di bawah jembatan dan di jalanan Jakarta. Aku ingat engkau marah saat aku kehilangan salah satu alas kaki yang aku punya. Aku tahu engkau kesulitan mencari uang, tapi kamu tidak pernah menyerah. Kadang kamu menitipkanku dengan seorang pengasuh. Aku tau kamu akan selalu menjemputku.
Sampai hari itu...
Hari itu kamu membawaku ke stasiun kereta kecil, dan menyuruhku pergi dengan seorang perempuan Tionghoa. Sebagai anak yang baik aku mengikuti perintahmu. Engkau tidak mengucapkan selamat tinggal, jadi aku pikir itu hanya sementara dan engkau akan menjemputku. Seperti yang selalu engkau lakukan. Aku terus menunggu dan menunggu, tetapi engkau tidak kunjung datang...
Berita Terkait
-
Manjur untuk Pasien Covid-19, Obat Herbal Indonesia Akan Diteliti Oleh IAI
-
Cerita Mistis Sosok Perempuan di Toilet Bawah Tanah Nol Kilometer Jogja
-
Khawatir Pengunjung Mal Membludak, Personel TNI-Polri Disiagakan
-
Kembali Beroperasi saat PSBB Transisi, Begini Suasana Mal Grand Indonesia
-
Ubah Stigma Buruk Suporter Bola, Laskar Brajamusti Lakukan Hal Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir