Suara.com - Gerakan Black Lives Matter telah menginspirasi banyak orang untuk membicarakan rasisme sistemik di negara mereka sendiri, termasuk di Indonesia.
Seorang perempuan asal Papua ikut berorasi dalam rangkaian aksi protes sekaligus aksi unjuk rasa solidaritas 'Black Lives Matter' menuntut keadilan atas kematian George Floyd di Amerika Serikat yang digelar di Melbourne, Australia, pada Sabtu (06/06) lalu,
"Nama saya Cindy Makabory. Saya bangga lahir dari pasangan pribumi berkulit hitam dari Melanesia," ucapnya dalam video dalam bahasa Inggris.
Dalam orasinya, Cindy menceritakan insiden yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu, di mana teriakan berbau rasis seperti 'monyet' disematkan pada orang Papua.
Ia juga menceritakan hukuman yang diterima beberapa orang Papua yang menginisiasi protes melawan perlakuan rasisme tersebut.
"Kemarin, tujuh orang tahanan politik Papua dihukum 5, 10, 15, dan 17 tahun penjara, dan kesalahan yang mereka lakukan adalah melawan rasisme dan memperjuangkan hak Papua untuk menentukan nasib mereka sendiri, sementara aparat keamanan yang melakukan aksi rasisme hanya dihukum 6 bulan penjara," kata Cindy dengan lantang.
"Ini secara jelas menunjukkan sistem hukum Indonesia bias dan secara institusional rasis terhadap orang-orang Papua," tambahnya.
Mereka yang diadili termasuk aktivis Buchtar Tabuni dari Gerakan United Liberation untuk Papua Barat.
Selain Cindy yang menggunakan momentum gerakan 'Black Lives Matter' untuk melihat sikap rasisme terhadap orang Papua, Andreas Harsono dari 'Human Rights Watch' juga mengunggah sebuah tweet yang membandingkan kematian George Floyd dengan insiden di Indonesia beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga: Besok Sidang Vonis, Kuasa Hukum Berharap Tujuh Tapol Papua Divonis Bebas
"George Floyd yang ditahan mirip dengan kasus Obby Kogoya 2016, seorang lelaki Papua yang kepalanya diinjak oleh [seorang] polisi Indonesia, ketika asramanya dikepung di Yogyakarta, Pulau Jawa #PapuanLivesMatter #BlackLivesMatter," katanya.
Rasisme terhadap orang Papua di Indonesia adalah masalah yang rumit.
Apalagi jika dirunut lebih jauh ke belakang dari sejarah masuknya Papua ke wilayah Republik Indonesia, keberadaan sumber tambang yang besar, sampai masih terbatasnya kondisi di Papua meski sudah menyandang status otonomi khusus.
Provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia terletak di bagian barat daya pulau Papua yang kaya sumber daya, di mana penduduknya memiliki ikatan budaya dan etnis yang dekat dengan Melanesia.
Wilayah ini ada di bawah kekuasaan Belanda sebelum masuk ke Indonesia melalui referendum yang didukung PBB pada tahun 1969.
Memicu gerakan 'Papuan Lives Matter'
Berita Terkait
-
Dua Pria Kulit Hitam Mati Tergantung, FBI Turun Tangan
-
Poster Black Lives Matter di Korsel Dicopot karena Bikin Donald Trump Geram
-
Demo Black Lives Matter Disambut Gerakan Papuan Lives Matter
-
Starbucks Desain Kaus Black Lives Matter Untuk Barista
-
Lagi, Warga Kulit Hitam Tewas di Tangan Polisi AS, Demo Meletus
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
Terkini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili
-
Banjir Paksa Ribuan Siswa Libur, Disdik Sumbar Atur Ulang Jadwal Ujian Semester
-
Tragedi Jelambar: Remaja 18 Tahun Tewas dalam Kebakaran Hebat, Asma Renggut Nyawanya
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Pedagang Thrifting di Tengah Ancaman Larangan: Modal Membengkak, 'Beli Kucing dalam Karung'
-
Satgas PKH Turun Tangan! Hutan Sumatra Diteliti, Dugaan Kesengajaan di Balik Bencana Banjir
-
Misteri Gelondongan Kayu di Balik Banjir Sumut, Satgas PKH Turun Tangan: Siap Usut Dugaan Pembalakan
-
Bukan Bencana Alam! WALHI Bongkar Dosa Investasi Ekstraktif di Balik Banjir Maut Sumatra