Suara.com - Swiss mengumumkan negaranya siap untuk pelonggaran tahap ke empat pekan depan. Itu artinya, pelonggaran ini memungkinkan warganya mengadakan kerumunan hingga 1000 orang.
Menyadur Gulf News pada Sabtu (20/06/2020), syarat jaga jarak juga akan dipersempit dari 2 meter menjadi 1,5 meter. Tak ada lagi jam malam untuk restoran dan klub juga pengunjung bebas duduk di kursi yang sudah disediakan.
Sebelumnya, Swiss sudah mencoba melonggarkan karantina dan mengizinkan warganya mengadakan pertemuan kelompok hingga 300 orang.
Meskipun berbatasan dengan Italia Utara yang merupakan pusat awal infeksi Covid-19 di Eropa, Swiss mampu menekan kasus virus corona dengan baik.
Presiden Simonetta Sommaruga mengungkapkan kegembiraannya atas kehidupan yang kembali normal di Swiss. Meski begitu, ia masih menyarankan warganya agar tetap waspada terhadap penularan virus.
"Kami sekali lagi bisa kembali pada kebebasan lama kami. Bar dan restoran buka lagi dan kami dapat berkumpul bersama," ujarnya konferensi pers di Bern.
"Pada saat yang sama, virus masih ada di sini. Tidak ada yang tahu bagaimana situasi akan berkembang. Dengan kata lain, kita harus tetap berhati-hati."
Pemerintah juga menyuruh warganya untuk menahan diri dari kontak fisik dengan orang-orang dari luar rumah mereka dan prosedur kesehatan seperti cuci tangan dan melacak kontak akan tetap ada.
"Kami harus melakukan pembatasan ini untuk beberapa waktu mendatang. Ini adalah satu-satunya cara untuk melindungi diri sendiri dan orang lain," katanya.
Baca Juga: Tertinggal di Kereta, Swiss Cari Pemilik Emas Senilai 2,6 Miliar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan