Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin tak menampik jika peredaran narkoba di Indonesia belum bisa dihilangkan.
Hal tersebut dikarenakan penawaran dan permintaan (supply and demand) narkoba yang masih tinggi.
Maruf mengatakan untuk bisa menyelesaikan persoalan tersebut maka mesti dilakukan upaya preventif terhadap tingginya supply and demand barang terlarang tersebut. Yakni dengan melakukan pengurangan permintaan dan strategi pengurangan akan pasokan.
"Salah satu sebab terjadinya peredaran narkoba oleh karena masih tingginya supply dan demand," kata Maruf saat berpidato dalam acara Hari Anti Narkotika Internasional secara virtual, Jumat (26/5/2020).
Menurut data BNN, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10 sampai 59 tahun pada 2017. Angka tersebut meningkat setiap tahunnya bahkan pada 2019 menjadi 3,6 juta jiwa.
Pelajar pun masuk ke dalam korban penyalahgunaan narkoba. Pada 2018 misalnya, ada 2,29 juta jiwa pelajar yang termasuk ke dalam kelompok penyalahgunaan narkoba.
Generasi milenial pun paling rentan terpapar. Mereka yang berusia 15 sampai dengan 35 tahun perlu mendapatkan perhatian serius agar tidak menjadi bagian dari peredaran narkoba.
Maruf juga menyoroti soal generasi penerus yang juga tidak terlepas dari ancaman bahayanya peredaran narkoba. Ia menyebut bahwa anak-anak generasi mendatang harus hidup bebas dari narkoba. Dengan begitu ia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menyelamatkan generasi masa depan.
"Mari kita bersama-sama menyelamatkan generasi masa depan. Menyelamatkan anak cucu kita. Menyelamatkan bangsa Indonesia dari kejahatan narkoba," pungkasnya.
Baca Juga: Tanyakan Keberadaan Maruf Amin ke Jokowi, Fahri Hamzah: Kenapa Senyap?
Berita Terkait
-
Nyaris 2 Kg Sabu Disita dari Tangan Pria Asal Bojong Gede Bogor
-
Produksi Vape Narkotika Jenis Baru di Apartemen Mewah Jakpus Dibongkar, Disebut Sulit Dideteksi
-
Penampakan 188 Kilogram Sabu Ditemukan di Tengah Kebun Sawit Aceh
-
Makjleb! Ma'ruf Amin Sentil Kiai karena Tak Lagi Sadar Politik: Sekarang Lebih Penting Jampi-jampi
-
Modus Baru Penyelundupan Narkoba ke Kota Pelajar, Ganja Diubah Jadi Selai Roti
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
-
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras sampai AS Walk out
-
Lisa Mariana Ungkit Sejumlah Perempuan Lain yang Terima Uang dari RK, KPK: Sampaikan ke Penyidik
-
Menteri Wihaji Apresiasi PSN dan Program KB di Kota Metro pada Puncak Hari Kontrasepsi Sedunia
-
Kaesang Lantik Pengurus Baru PSI Malam Ini, Jokowi Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bela Aksi Walk Out Rocky Gerung, Mahfud MD Kritik Talkshow TV: Forum Brutal, Pertontonkan Kekerasan!
-
Bukan Barak Militer, Orang Tua di Jakarta Boleh Bawa Anak Hobi Tawuran ke Panti Sosial untuk Dibina
-
Menyerahkan Diri, Penyesalan Wisman usai Renggut Nyawa Istri: Emosi Sesaat saat Ribut di Rumah!
-
Masalah Patok Kasus Sengketa Lahan Disoal di Sidang, Begini Pengakuan Saksi