Suara.com - Sejumlah pemuda dari keluarga tak mampu di Bihar, India, nekat melakukan kejahatan ringan supaya masuk penjara. Alasannya, supaya mereka bisa makan enak tanpa perlu repot-repot.
Menyadur Gulf News, fenomena ini terjadi di distrik Kaimur, di mana sebanyak tujuh pemuda memutuskan untuk mencuri agar berurusan dengan polisi.
Hal ini terungkap usai kepolisian setempat menanyai motif para tersangka yang menggasak rumah seorang warga desa bernama Chandra Shekhar Kumar pada Kamis (23/6) lalu.
"Setiap kali masuk penjara, kami menyantap makana yang lezat, seperti ayam, daging kambing, dan keju," ujar salah satu pencuri, Guddu Mushar, Minggu (28/6).
"Kami tidak punya cukup makanan di rumah. Jadi kami melakukan kejahatan untuk masuk penjara," sambungnya.
Pencuri lain menyebut, masuk penjara adalah cara untuk kabur dari istrinya yang acapkali memarahi dirinya lantaran tak memiliki pekerjaan.
"Bahkan istri kami memarahi kami karena menganggur, dan karenanya kami ingin tetap di penjara," akunya kepada polisi.
Menurut mereka, akan jauh lebih baik di bui dan mendapatkan makanan enak dari pada hidup di masyarakat dan kebingungan mencari tempat kerja.
Pengawas polisi distrik Kaimur, Dinnawaz Ahmed, mengaku terkejut dengan pengakuan motif dibalik aksi pencurian yang dilakukan para tersangka.
Baca Juga: Diingatkan Pakai Masker, Seorang Pejabat Malah Ngamuk-ngamuk
Pihak penjara India mengatakan bagian administrasi telah menentukan menu yang berbeda tiap harinya dalam satu minggu. Variasinya mulai dari daging kambing, ayam, kari telur, keju, halva dan kheer atau makanan penutup berbasisi susu khas India), hingga camilan dan teh.
"Kami memiliki menu yang berbeda untuk tujuh hari dalam seminggu," kata pengawas di penjara di Patna, Jawahar Lal Prabhakar.
Disebutkan, banyak warga Bihar yang saat ini kewalahan untuk bertahan hidup karena terdampak penguncian pandemi virus corona. Lebih dari tiga juta pekerja asal Bihar kini tengah menganggur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Bupati Aceh Tamiang Menangis di Hadapan DPR, Minta Jaminan Hidup untuk Warga Korban Banjir
-
Bupati Aceh Tamiang Minta Arahan Menhut soal Pemanfaatan Kayu Sisa Banjir Bandang
-
Detik-detik Puting Beliung di Bogor Terbangkan Sayap Pesawat 300 Meter hingga Timpa Rumah Warga
-
Ribuan Buruh KSPI Demo di Monas, Tuntut Dedi Mulyadi Kembalikan Kenaikan UMSK Jabar
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Usung Doa Bersama dan Donasi Korban Bencana
-
Erros Djarot: Taufiq Kiemas Sosok Paling Gigih Dorong Megawati jadi Pemimpin Indonesia
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur
-
Tak Ada Toleransi, Polda DIY Cabut Seluruh Izin Pesta Kembang Api di Jogja