Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD memimpin rapat koordinasi kementerian terkait dan pemerintah daerah (pemda) untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau 2020.
Rapat koordinasi ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan Karhutla di Istana Kepresidenan pada 23 Juni lalu.
Ada beberapa hal pokok yang disampaikan Mahfud terkait penanganan karhutla sepanjang musim kemarau tahun ini. Pertama, puncak musim kemarau pada Juli hingga Oktober nanti harus ada langkah-langkah koordinatif untuk mengantisipasi karhutla.
Sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2029, arahan Presiden untuk pencegahan, penindakan hukum, penanganan di lapangan dan sebagainya dikoordinasikan oleh Menko Polhukam.
"Kemudian bencana Karhutla tidak boleh dilupakan atau diabaikan, misalnya karena kita sekarang ini fokus pada Covid-19," kata Mahfud dalam konfrensi pers di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta pada Kamis (2/7/2020).
Pemerintah berkomitmen, keduanya yakni masalah darurat Virus Corona dan karhutla harus ditangani dengan serius. Ancaman karhutla yang terjadi hampir setiap tahun itu, tak boleh diabaikan karena alasan fokus penanganan wabah.
"Tidak boleh sampai terjadi karena kita fokus pada Covid-19, lalu melupakan ancaman kebakatan hutan," ujarnya.
Mahfud menjelaskan, sejak 2015 lalu kebakaran hutan di Indonesia menjadi perhatian semua pihak. Protes Karhutla bukan hanya dari masyarakat sipil di Indonesia, tetapi juga dunia internasional selalu memprotes.
Bahkan negara tetangga, yakni Singapura sampai menerbitkan regulasi anti asap pada 2015 sebagai bentuk protes, karena Indonesia dianggap tidak mampu menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga: Jokowi Sapa 6 Kapolres di HUT Polri: Masalah Karhutla Jangan Dilupakan
Namun sejak awal 2016, Jokowi selalu memimpin langsung rapat antisipasi Karhutla. Ia mengklaim sejak 2016 sampai saat ini hampir tidak ada protes di forum-forum internasional terhadap Indonesia mengenai asap yang disebabkan oleh Karhutla.
Pemerintah juga telah memetakan wilayah dan tanggal rawan terjadi Karhutla berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG.
"BMKG tadi sudah memetakan itu dari tanggal ke tanggal pergerakan bahaya kebakaran hutan itu di mana dan Polri kemudian BNPB juga sudah membuat perencanaan menghadapi itu semua," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya