Suara.com - Belasan orang tewas dan puluhan orang hilang di pulau Kyushu selatan Jepang karena hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Menyadur BBC News, Minggu (5/7/2020), 14 korban ditemukan di satu panti jompo yang tenggelam akibat banjir setelah sungai di dekatnya meluap.
Pihak berwenang telah memerintahkan lebih dari 200.000 warga untuk mengungsi dan 10.000 tentara dikirim untuk membantu proses evakuasi.
Curah hujan mereda di siang hari pada hari Minggu, tetapi diperkirakan hujan lebat akan kembali turun pada hari Minggu malam.
Jumlah kematian diperkirakan akan meningkat, kantor berita nasional NHK melaporkan 20 orang lainnya dalam keadaan "perawatan cardio-respiratory" yakni sebuah istilah yang digunakan di Jepang sebelum seorang dokter secara resmi menyatakan kematian.
Perdana Menteri Shinzo Abe mendesak warga agar tetap waspada. Prefektur Kumamoto dan Kagoshima adalah daerah yang parah diterjang banjir.
Rekaman menunjukkan sebuah jembatan di atas sungai Kuma putus, dan foto-foto lain memperlihatkan keadaan dimana mobil dan rumah masih terendam.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan curah hujan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.
Seorang wanita yang mengungsi di pusat evakuasi mengatakan dia tidak pernah membayangkan hujan bisa begitu derasnya. Warga lain mengatakan bahwa mereka dapat merasakan getaran air yang bergejolak dari sungai terdekat.
Baca Juga: Banjir Terjang Kota Gorontalo, 31 Tahanan di Markas Polres Dipindahkan
Haruka Yamada, seorang warga yang tinggal di Ashikita di prefektur Kumamoto, mengatakan kepada Kyodo: "Saya melihat pohon-pohon besar dan bagian-bagian rumah tersapu dan mendengar mereka menabrak sesuatu. Udara dipenuhi dengan bau gas bocor dan selokan."
Kantor berita NHK mengatakan ada laporan bahwa delapan rumah di distrik Takinoue kota tersapu banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?