Suara.com - Penasihat Fraksi PAN DPRD Jakarta, Zita Anjani, meminta agar Pemprov DKI membiayai para siswa yang gagal mendapatkan sekolah dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Jika tak sanggup, maka ia menuntut PPDB diulang.
Zita menjelaskan, pembiayaan bagi anak yang tak lolos PPDB adalah janji dari Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Nahdiana saat rapat dengan Komisi E DPRD beberapa waktu lalu. Dengan cara ini, siswa tetap bisa bersekolah di sekolah swasta tanpa khawatir masalah biaya sekolah.
"Dinas Pendidikan janji mau kasih solusi administrasi atau pun keuangan untuk anak-anak yang tidak mampu dan tertolak di PPDB," ujar Zita di gedung DPRD Jakarta, Senin (6/7/2020).
Zita menyebut DKI seharusnya mampu memberikan subsidi ini. Ia menyebut anggaran bisa diambil dari Biaya Tak Terduga (BTT) seperti penanganan corona Covid-19.
"Saya rasa itu bisa, anggaran kita kan gede. Untuk uang emergency itu BTT, Covid-19 bisa (dianggarkan) BTT, kenapa pendidikan enggak bisa," jelasnya.
Zita sendiri meyakini banyak dari para siswa yang ikut PPDB terjegal karena terhalang masalah usia. Bahkan menurutnya solusi jalur bina RW yang ditambahkan tak membantu banyak.
"Karena enggak semua RW itu punya sekolah jadi sama saja anak-anak yang deket sekolah belum tentu bisa masuk sekolah karena tadi tidak semua RW itu punya sekolah," jelasnya.
Namun jika nantinya Pemprov DKI tak sanggup memberikan subsdi para siswa bersekolah di swasta, maka ia meminta agar PPDB khusus jalur zonasi saja diulang. Sebab sistem ini disebutnya yang paling bermasalah dan memiliki kuota paling banyak.
"Kalau memang itu tidak bisa dilakukan, ulang saja zonasinya kalau afirmasi kan untuk anak tidak mampu sudah oke. Nah yang zonasi ini yang bermasalah dan itu 40 persen diulang saja," pungkasnya.
Baca Juga: Bawa 700 Paket Sembako, Eko Patrio Daftar Lagi Jadi Ketua PAN DKI Jakarta
Berita Terkait
-
Diprotes Orang Tua Murid, Pemprov DKI Ubah Juknis PPDB 2020
-
Kemendikbud dan Kemendagri Pastikan PPDB DKI Tidak Bermasalah
-
Anies Dikirimi Karangan Bunga Ortu Murid Penolak PPDB: Kebijakan Anda Bodoh
-
PPDB Jalur Bina RW DKI Rampung, Siswa yang Diterima Diminta Lapor
-
Baru Ada Dua, TransJakarta Rencanakan 100 Bus Listrik hingga Akhir Tahun
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
Terkini
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!