Suara.com - Tak seperti biasanya, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta kali ini menunjukan sikap mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rencana reklamasi kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Padahal, partai lambang banteng ini kerap menjadi kubu oposisi dalam Pemerintahan Daerah (Pemda) ibu kota.
Ketua Frakdi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono secara terang-terangan mendukung reklamasi Ancol.
Ia menyebut kawasan rekreasi Ancol ini harus dinaikkan kelasnya dengan cara melakukan berbagai pengembangan.
"Setuju (reklamasi Ancol). Jangan cuma seperti sekarang, bikin yang lebih hebat sekalian supaya momen yang baik bagi pak Anies menaikkan kelas kita," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Kamis (9/7/2020).
Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 237 Tahun 2020 tentang izin pelaksanaan perluasan kawasan Taman Impian Jaya Ancol juga dianggap cacat hukum. Sebab, aturan dari Anies ini tak mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan zonasi. Namun menurut Gembong, hal ini tak perlu dipermasalahkan.
"RDTR-nya nanti kami bahas," kata dia.
Tak hanya itu, meski mengakui akan ada dampak lingkungan karena reklamasi, ia yakin Anies bisa langsung mengatasinya. Caranya, kata Gembong, adalah dengan memanfaatkan teknologi.
"Itu bisa disiasati. Cara menyisiasatinya, sekarang kan teknologi (sudah canggih). Ada rekayasa lingkungan," katanya.
Bahkan jika nelayan protes, maka Anies disebut bisa mengakomodir kepentingan nelayan dalam proyek itu. Ia menyebut Anies bisa menyiapkan tempat lelang hingga menaikan derajat nelayan di lokasi itu.
Baca Juga: PDIP: Dulu Anies Sempat Janji Hentikan Reklamasi karena Mau Jadi Gubernur
"Misalnya di ancol nanti dibuat tempat pelelangan ikan yang memang kelasnya terbaik, ikan harganya lebih mahal, karena yang beli ikan di sana bukan orang susah. Kelas dia juga naik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Ungkit Kasus Dokumen Palsu hingga ART Disiksa Majikan, PDIP Usul Satgas Perlindungan Buruh Migran
-
Ingatkan Pesan Bung Karno Saat Ganefo, PDIP Tegaskan Tolak Kedatangan Tim Senam Israel
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Ammar Zoni Kepergok Edarkan Narkoba, DPR Pertanyakan Sistem Pengawasan Lapas: Sudah Berulang!
-
Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Panggil 10 Saksi Termasuk Pejabat Perusahaan Teknologi
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Mulai Akhir Pekan Ini, Gubernur Pramono: Boleh Olahraga hingga Pacaran
-
KPK Usut Skandal EDC Rp700 M, Alasan Panggil Direktur Indosat Gali Skema Beli atau Sewa
-
Pastikan Jakarta Aman! Polisi Ungkap Identitas Pelaku Teror Bom di Tiga Sekolah Internasional
-
Dicari Warga Sekampung Gegara Cabuli Anak Tetangga, Kakek di Cakung Ngumpet di Kandang Ayam
-
Fakta Baru Pembunuhan Karyawati Minimarket Dina Oktaviani: Pelaku Jual Perhiasan Korban Rp4 Juta
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Geger Pulau Pari! Jasad Pria Misterius Mengambang, Kondisinya Bikin Merinding