Suara.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus Corona atau Covid-19 memperbarui zonasi peta risiko terkini yang terakhir dianalis pada 12 Juli 2020.
Dari perbaharuan itu, tercatat 102 kabupaten/kota atau 19,84 persen masuk dalam zona hijau pandemi.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengklaim angka tersebut menunjukkan penurunan dari pekan sebelumnya, yakni 104 kasus.
"Hal ini menunjukkan bahwa zonasi ini sangat dinamis dan kecenderungannya selama ini untuk selama 7 minggu terjadi peningkatan, tetapi kewaspadaan tetap harus dijaga untuk memastikan zonasi ini makin lama menjadi makin baik," kata Wiku dalam konferensi pers dari Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
102 zona hijau tersebut terdiri dari 48 kabupaten/kota yang tidak ada kasus baru dan 54 kabupaten/kota yang sampai saat ini tidak terdampak corona.
Kemudian ada penambahan daerah di zona kuning atau risiko rendah menjadi 204 kabupaten/kota (39,7 persen), padahal pada pekan lalu per 5 Juli 2020, zona kuning berada di angka 175 daerah.
Lalu 177 kabupaten/kota (34,4 persen) tercatat masuk dalam zona oranye alias risiko sedang.
Di sisi lain, zona risiko tinggi juga mengalami penurunan yakni sebesar 6,03 persen atau 31 kabupaten/kota zona merah.
Wiku menyebut daftar lengkap peta zonasi resiko bisa diakses publik secara terbuka di laman covid19.go.id/peta-risiko.
Baca Juga: 44 Warga di Matraman Kena Corona, Penularan Gara-gara Keluarga Tak Jujur
Berita Terkait
-
IHSG Jatuh, Tapi Ada yang 'Pesta Pora'
-
7 Series Action Thriller Vidio Wajib Ditonton, Tak Kalah Seru dari Drakor!
-
Daftar 'Buffer Zone' Lalin Arus Mudik 2025 di Banten Jika Terjadi Kepadatan 'Zona Merah'
-
Review Serial 'Zona Merah', Serangan Zombie Indonesia yang Gak Kalah Seram
-
Serial Zona Merah Hadir di JAFF 2024, Sukses Bikin Penasaran Penyuka Genre Thriller!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?