Suara.com - Gempa bumi 7,3 skala richter mengguncang wilayah Papua Nugini. Gempa terjadi Jumat pukul 09.50 WIB pada kedalaman 87 kilometer.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lokasi gempa di 7.82 Lintang Selatan, 147.70 Bujur Timur atau 192 kilometer timur laut Port Moresby Papua Nugini.
Berdasarkan informasi BMKG gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi tidak berdampak ke wilayah Indonesia.
"Dampak gempa berdasarkan model tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa dampak gempa mencapai skala intensitas VI-VII MMI dirasakan di Kokoda, Sangara, Popondetta, Gona, Buna, Eroro, Ondoro, Morobe, Eipa, Garaina, dan Kosipe. Semuanya di wilayah Papua Nugini," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Daryono menjelaskan dampak gempa berdasarkan model tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa dampak gempa mencapai skala intensitas VI-VII MMI yang dapat berpotensi menimbulkan kerusakan. Hingga pukul 10.57 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 7,82 LS dan 147,7 BT, atau tepatnya berlokasi di lepas pantai Holnicote pada jarak 114 km arah utara Kokoda Papua Nugini pada kedalaman 87 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.
Menurut dia, tektonik area tersebut cukup rumit, ada beberapa zona subduksi aktif dan subduksi purba yang menunjam dari segala arah dari lokasi hiposenter gempa M7,3.
Baca Juga: Sehari Dua Kali Gempa di Jogja, BMKG: Sumbernya Berbeda
"Perlu kajian lebih lanjut guna menjawab terkait subduksi yang mengalami deformasi dan menjadi pemicu gempa," tambah dia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki kombinasi penyesaran mendatar dan turun (oblique normal).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir terkait tsunami.
Berita Terkait
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Gempa 5,7 Guncang Denpasar Bali Kamis Sore, Warga Panik: Air di Galon Ikut Bergerak
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Gempa Bekasi: 13 Gempa Susulan Terjadi! BNPB Ungkap Kondisi Terkini Warga
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan