Suara.com - Semenjak pandemi virus Corona (Covid-19) menyerang seluruh penjuru dunia beberapa kebiasaan yang sering kita lakukan menjadi berubah.
Perubahan itu dilakukan agar memutus rantai penyebaran Covid-19. Seperti yang diketahui bahwa Covid-19 adalah sebuah virus yang tidak terlihat.
Penularan utama Covid-19 yaitu melalui droplet, droplet adalah percikan cairan yang keluar dari mulut saat batuk maupun bersin. Hal ini yang mengharuskan semua orang menggunakan masker saat beraktifitas.
Beberapa kebiasaan baru juga muncul dengan adanya pandemi Covid-19. Mulai dari penggunaan masker, mencuci tangan sesering mungkin hingga harus segera mandi dan mencuci pakaian ketika Anda pulang dari bepergian.
Melansir dari INSIDER, terdapat banyak kebiasaan yang berubah sejak adanya pandemi Covid-19 di seluruh dunia ini. Berikut 7 kebiasaan yang berubah semenjak adanya pandemi Covid-19.
- Berjabat tangan
Berjabat tangan umumnya menjadi sebuah hal yang umum dilakukan saat bertemu dengan orang lain. Namun saat ini jabat tangan dianggap sebagai salah satu cara yang paling mudah untuk menyebarkan bakteri atau virus. - Mencuci tangan
Mungkin mencuci tangan sebuah hal yang wajar untuk dilakukan, namun sebelum adanya pandemi ini mungkin mencuci tangan tidak sebanyak yang Anda lakukan semenjak pendmi ini berlangsung. Mencuci tanganpun saat ini dianjurkan menggunakan air yang mengalir dan sabun selama 20 detik, terutama saat Anda berada di tempat umum. - Menggunakan masker
Jika sebelumnya mungkin Anda menggunakan masker hanya saat menggunakan kendaraan saja atau ketika Anda sedang sakit. Bahkan masker digunakan oleh para suster dan dokter di rumah sakit saat sedang melakukan praktek, namun semenjak adanya pandemi penggunaan masker sangat diwajibkan karena untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Dengan menggunakan masker Anda tidak hanya melindungi diri Anda sendiri, namun Anda juga ikut melindungi orang lain. - Berbagi botol minuman
Berbagi botol minuman dengan teman ataupun pasangan mungkin menjadi hal yang normal dilakukan sebelum adanya pandemi ini. Namun pada bulan Maret lalu, dilaporkan sekelompok orang di Thailand yang terinfeksi virus corona setelah berbagi minuman dan rokok. CDC menyatakan bahwa virus corona memang tidak menyebar lewat makanan atau minuman, tetapi ditemukan di air liur atau ludah. - Bermain di tempat indoor yang ramai
Pergi ke tempat di dalam ruangan yang ramai dengan orang seperti konser, ke pasar ataupun ke mall adalah hal yang normal sebelum adanya pandemi. Sedangkan saat ini, berpikir akan dikelilingi oleh banyak orang asing seperti itu justru mungkin menimbulkan kecemasan. Sebab potensi penularan Covid-19 di dalam ruangan dengan orang yang banyak sangat potensi terjadi. Apalagi jika tanpa adanya jarak fisik dan protokol kesehatan lainnya seperti masker. - Berenang di kolam renang umum
Pergi ke kolam renang umum sangat menyenangkan selain untuk berolahraga juga sebagai waktu yang tepat untuk lebih relaks. Saat ini, mungkin Anda harus berpikir dua kali. Seperti dilaporkan bahwa kolam renang umum dan taman bermain air lainnya memiliki tantangan dalam menjalankan protokol kesehatan. Menggunakan masker sangat tidak mungkin dilakukan ketika berenang dan jarak fisik kemungkinan sulit dijaga di lokasi yang ramai. - Melakukan perjalanan jauh
Saat ini, orang memilih untuk meminimalisasi perjalananjauh yang dilakukan, terutama yang harus ditempuh menggunakan transportasi umum, baik darat, laut, maupun udara. Sebab ada banyak hal yang harus dipersiapkan seperti membersihkan tangan, membersihkan tempat duduk, menggunakan masker dan masih banyak hal yang perlu diperhatikan agar meminimalisris adanya penularan Covid-19.
Itulah 7 kebiasaan yang berubah sejak adanya pandemi Covid-19.
Berita Terkait
-
Ancaman Resesi Ekonomi: Mampukah Indonesia Bertahan?
-
Update Covid-19 Global: Rekor Lonjakan Kasus Baru, Hampir 280 Ribu Sehari
-
Hari Anak Nasional 2020: Dilema Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19
-
Hari Anak Nasional 2020: Usaha Keras Melindungi Anak dari Pandemi Covid-19
-
3 Kali Jalani Test, Presiden Brasil Tetap Dinyatakan Positif Covid-19
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!