Letak geografis menjadi permasalahan tersendiri. Mengingat tidak sedikit rumah siswa yang jaraknya sangat jauh.bahkan ada di Luar Kabupaten, seperti rumah Nolin dan Adel.
"Kalau ke Dongi-dongi cuman jarak saja yang jauh. Ada juga rumah siswa kita tidak terlalu jauh dari sekolah, tapi medannya ekstrem karena jalannya rusak,” ungkapnya.
Dinas Pendidikan setempat mengaku, selama program seperti itu diberlakukan, sekolah diperbolehkan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk membiayai operasional para guru. Meskipun nominalnya tidak begitu besar.
“Mereka juga diperbolehkan untuk menggunakan dana BOS sebagai operasional guru. Nominalnya tergantung jarak, kalau tidak salah, tadi mereka bilang Rp 12.000,” ungkap Andi Arno, Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Sigi.
Dinas pendidikan mengaku tidak bisa berbuat banyak, terkait kendala yang dialami sejumlah siswa-siswi. Keterbatasan anggaran menjadi kendala dan terpaksa kerja ekstra harus dilakukan.
Langkah efektif saat ini yang dilakukan Disdikbud Kabupaten Sigi hanya mendampingi dan memberikan dukungan kepada seluruh tenaga pengajar.
“Sistem pembelajaran saat ini hanya dua, yakni luring atau luar jaringan (off line) dan daring/dalam jaringan. Di Kabupaten Sigi kami memilih luring karena tidak semua orang tua siswa maupun siswi memiliki handphone, bahkan hampir sebagian besar wilayah disini masih kesulitan jaringan internet," jelasnya.
Mungkin, kesulitan belajar secara daring ini tidak hanya dirasakan oleh Nolin dan Adel. Tapi bagi mereka siswa yang ada di daerah lain di Indonesia.
Seperti perkataan seorang Filsuf asal Yunani, Aristoteles, yaitu Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis. Hal ini seperti yang dirasakan Naolin dan Adel serta siswa-siswi di Desa Tongoa, Dusun Dongi-Dongi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah lainnya yang tetap giat belajar meski sebagian besar terkendala perangkat dan akses internet. (Antara)
Baca Juga: 3 Cara Bikin Anak Betah Belajar di Rumah
Berita Terkait
-
28 September: Palu Bangkit dari Luka, Gelar Doa Lintas Agama untuk Korban Gempa
-
Duka di HUT RI ke-80: Gempa Poso Renggut Nyawa, Mensos Kirim Bantuan Ratusan Juta
-
11 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa Tektonik M5,7 Guncang Poso Sulawesi Tengah
-
Kebakaran Hebat Landa Pasar Inpres Manonda di Palu
-
Aktivitas Sesar Poso Picu Gempa M5.0 di Sulawesi Tengah, BMKG Minta Warga Tetap Tenang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR