Suara.com - Indonesia selain memiliki kekayaan budaya, sumber daya alam serta memiliki keaneka ragaman hewan. Mulai dari komodo, badak bercula satu, burung cendrawasih, gajah hingga Harimau Sumatera.
Maraknya pemburuan satwa, penggundulan hutan hingga perluasan perkebunan sawit diduga membuat habitat Harimau Sumatera kian terancam.
Diketahui Harimau Sumatera merupakan salah satu yang terancam punah. Populasinya diprediksi tak sampai 400 ekor Satwa dengan nama latin Panthera tigris sumatrae ini pun berstatus kritis atau critically endagered.
Melansir national geographic, Harimau Sumatera merupakan subspesies harimau asli (endemik) pulau Sumatera, Indonesia.
Spesies ini adalah yang terkecil dari harimau, mungkin karena berevolusi di habitat pulau yang terisolasi.
Garis-garis Harimau Sumatera lebih dekat satu sama lain dan bulunya berwarna oranye lebih gelap daripada subspesies lain, lebih baik membiarkannya berbaur dengan habitat hutan hujan tropisnya.
Hewan Karnivora
Seperti semua harimau, Harimau Sumatera adalah karnivora. Mereka akan memangsa hampir semua hewan yang tersedia, besar atau kecil, termasuk ikan, monyet, babi hutan, tapir, rusa dan lain-lain.
Harimau Sumatera berburu di malam hari dan cenderung menghasilkan sekitar satu pembunuhan besar seminggu.
Baca Juga: Mengenal Anjing Langka Pegunungan Papua, Mirip Rubah dan Hampir Punah
Kecepatan berlarinya dapat mencapai hampir 40 mil per jam, tapi hanya dalam waktu singkat, sehingga hewan ini harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Ini yang menyebabkan Harimau Sumatera menyergap predator, perlahan dan diam-diam mengintai mangsanya sampai siap menerkam.
Hilangnya habitat hewan ini, membuat Harimau Sumatera harus berjalan lebih jauh hanya untuk mencari makan, bahkan terkadang harus mencpai 18 mil.
Cara Harimau Sumatera berkembang biak
Seekor betina hamil selama sekitar seratus hari sebelum melahirkan satu hingga enak anak. Anak- anak harimau akan menempel kepada ibunya selama sekitar dua tahun. Hilangnya habitat dan tingginya perburuan liar menjadi ancaman yang dihadapi oleh hewan yang hampir punah ini.
Ancaman Harimau Sumatera
Kehilangan habitat dan perburuan liar adalah dua ancaman terbesar yang dihadapi oleh Harimau Sumatera yang hampir punah. Perluasan perkebunan kelapa sawit adalah pendorong utama di balik hilangnya hampir 20 persen di habitat Harimau Sumatera antara tahun 2000 dan 2012.
Berita Terkait
-
Muncul 4 Nama Baru Calon Pelatih Timnas Indonesia, Ada Pelatih Qatar
-
PERBASI Resmi Lantik 9 DPD, Budisatrio Tekankan Pentingnya Kompetisi Berjenjang
-
Raih Piala FFI Pertama jadi Penulis Skenario, Reza Rahadian Bakal Banting Setir dari Aktor?
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Dua Kali Sabet Piala Citra, Ringgo Agus Rahman Bicara Honor Akting
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana