Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya untuk fokus menangani kesehatan di delapan provinsi di Indonesia.
Hal ini dikatakan Jokowi saat menggelar rapat terbatas memberikan arahan kepada Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19 melalui video conference, Senin (27/7/2020).
"Di bidang kesehatan saya ingatkan untuk memberikan perhatian, memberikan prioritas penanganan di delapan provinsi," ujar Jokowi.
Delapan provinsi itu di antaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua.
Delapan provinsi tersebut, kata Jokowi, memberikan kontribusi sebesar 78 persen kasus positi Covid-19 di Indonesia.
Karenanya Jokowi meminta agar ada target penurunan kasus postif di delapan provinsi tersebut.
"Karena 8 provinsi ini berkontribusi 78 persen kasus positif di indonesia. Targetnya sudah jelas turunkan angka kematian serendah-rendahnya, tingkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memerintahkan Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19 untuk mengendalikan laju pertumbuhan kasus positif secepatnya.
"Juga kendalikan laju pertumbuhan kasus-kasus positif baru secepat-secepatnya. 3 T, testing, tracing dan treatment betul-betul dilakukan secara masif dan lebih agresif," katanya lagi.
Baca Juga: Serapan Anggaran Covid-19 Belum Optimal, Jokowi: Kecepatannya Kurang
Kepala Negara juga mengingatkan jika ada permasalahan di lapangan segera diselesaikan.
"Di lapangan jika masih ditemui peralatan tes, mesin PCR, kapasitas lab, APD dan juga peralatan rumah sakit yang kekurangan segera selesaikan, segera bereskan,"
"Komunikasi yang efektif dengan rumah sakit, masyarakat dan daerah harus dilakukan seefektif mungkin," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Serapan Anggaran Covid-19 Belum Optimal, Jokowi: Kecepatannya Kurang
-
Ada 2 Opsi, Jokowi Pilih Sapi Limosin Rp 85 Juta untuk Kurban di Palembang
-
Tak Butuh Internet, Siswa Sikka Belajar di Rumah Pakai Radio
-
Ini Protokol Kedatangan Internasional Bandara Soetta Saat Pandemi Corona
-
Hasil Test Swab Negatif Corona, Gibran: Alhamdulillah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar