Suara.com - Pemerintah Afrika Selatan meluncurkan satu dari puluhan ribu ventilator buatan dalam negeri pada Jumat (31/7), sebagai upaya menjawab kebutuhan rumah sakit negara ini yang kewalahan dihantam virus corona.
Menyadur Channel News Asia, Afrika Selatan rencananya hanya akan memproduksi ventilator untuk kebutuhan sendiri, tanpa menjualnya ke pasar global.
"Hari ini batch pertama dari ventilator yang lengkap telah keluar dari jalur perakitan, bagian dari pesanan awal 10.000 unit," ujar Ebrahim Patel, Menteri Perdagangan dan Industri Afrika Selatan.
Patel menambahkan, total yang akan diproduksi negara ini adalah 20.000 ventilator.
Untuk mengadakan puluhan ribu alat yang membantu pasien virus corona bernapas ini pemerintah Afrika Selatan mengucurkan dana 250 juta rand atau sekitar Rp 215 miliar.
Berdasarkan pengalaman klinis episentrum Covid-19 seperti China, Inggris, dan Amerika Serikat, sambung Patel, pemerintah memutuskan memproduksi perangkat Continous Positive Airway Pressure (CPAP) yang disebut memberi peluang terbesar untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19.
Disebutkan Patel, setiap perangkat CPAP terdiri dari sekitar 30 komponen yang diproduksi terpisah. Adapun perakitan saat ini berlangsung di pabrik dari perusahaan pemasok medis Akacia Medical yang terletak di Cape Town.
Dalam waktu dekat, otoritas berwenang akan memdistribusikan alat ini ke rumah sakit di seluruh Afrika Selatan.
"Ada kekurangan di seluruh dunia dan permintaan luar biasa pada beberapa komponen," ujar Peter Brierley, direktur operasi di Akacia Medical.
Baca Juga: Halangi Penyelidikan Covid-19, Korsel Tangkap Pemimpin Gereja Shincheonji
Pekan ini, perusahaan tersebut telah berhasil menemukan bengkel mesin lokal yang mampu membuat "katup peep".
Katup tersebut bagian penting untuk membantu mengontrol tekana pada perangkat dan memungkinkan pasien untuk mengembuskan napas.
Rumah sakit di Afrika Selatan saat ini tengah berjuang mengurangi beban kasus virus corona yang menghantam keras negara ini.
Berdasarkan data dari Worldometers per Sabtu (1/8), Afrika Selatan kini memiliki jumlah infeksi Covid-19 tertinggi kelima di dunia dengan 498.183 kasus dan 8.005 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm