Suara.com - Pemilik Masjid Al Amanah di Jalan Kampak Kelurahan Jerambah Gantung Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang ditutup karena disinyalir adanya perbedaan aliran, akhirnya angkat bicara.
Saat dikonfirmasi Kontributor Suara.com, Teguh mengemukakan, jika penutupan masjid tersebut dilakukan oleh oknum yang mengataskan nama warga.
"Pemicu karena ketidaksukaan itu saja. Jadi nggak suka dengan kita, kemudian ya udah itu ditutup. Karena maunya dia, masjid itu dia yang mengelola dan dia yang mengatur dengan cara-cara dia. Kami sebagai pemilik itu, nggak boleh ikut campur dan terlibat di situ. Nah, itu alasannya," kata Teguh saat dihubungi pada Minggu (2/8/2020).
Teguh menegaskan, jika penutupan masjid Al Amanah dilakukan oknum bukan warga. Pasalnya, jika penutupan dilakukan oleh warga itu hanya karena terprovokasi semata.
"Ada yang menggerakan itu, warga masyarakat situ butuhnya hanya ada masjid untuk salat, mereka datang ke masjid itu kan niatnya beribadah," katanya.
Saat disungung penutupan masjid dipicu karena perbedaan aliran antara pengurus dan pemilik masjid yang memiliki aliran Salafi Wahabi, Teguh mengatakan hal itu yang dijadikan alasan oleh pengurus masjid.
"Itulah yang mereka jadikan alasan. Aliran yang dimaksud aliran apa? Jadi kalau mau duduk bareng ya selesai masalahnya. Dia maunya, kemauan dia yang dituruti. Kalau soal fiqih sangat luas sekali jangan mendengarkan dari satu," kata Teguh.
Teguh menjelaskan, permasalahan tersebut bermula antara dia sebagai pemilik dan Haridi yang ditunjuk sebagai Ketua Masjid Al Amanah. Menurutnya, Haridi yang merasa sudah diserahkan sebagai pengelola masjid tidak mau diawasi.
"Maksudnya kita menyerahkan ini kan agar kita berbagi tugas, dia sebagai ketua pengurus masjid dan saya pembina. Sekarang, bagaimana jika kamu punya masjid ngajak orang untuk sama-sama mengelola, terus kamu tidak boleh ikut campur, terima nggak kira-kira? Nah itu alasanya, dengan alasan kamu dengan saya beda aliran," jelas Teguh.
Baca Juga: Heboh Masjid di Pangkalpinang Ditutup, Gara-gara Beda Aliran
Terkait dengan perbedaan aliran, Teguh sendiri telah mengajak Haridi untuk berdiskusi dengan cara duduk bersama. Namun menurutnya, dalam perjalananya Haridi dikatakannya justru melakukan kegiatan tanpa melibatkan Teguh sebagai pemilik.
"Melihat kondisi kayak gitu saya kan nggak nyaman juga, masa yang punya masjid mau ikut mengurus kok nggak boleh. Jadi akhirnya saya pikir kenapa saya tunjuk haridi sebagai ketua masjid kalau (Haridi) tidak menghargai saja. Sederhana sebenarnya alasannya," katanya.
Polemik kemudian berlanjut dengan adanya penutupan masjid Al-Amanah yang dilakukan warga. Akibat dari itu suasana mulai gaduh dan berimbas pada pemanggilan pemilik maupun pengurus masjid oleh pihak Pemerintah Kelurahan Jerambah Gantung untuk dimediasi dan mengklarifikasi duduk masalah yang terjadi.
"Karena yang dia isukan itu masjid sudah diwakafkan, padahal belum. Memang benar saya mau mewakafkan tapi sebelum mewakafkan masjid, saya ingin tahu pengelola masjid yang saya wakafkan itu seperti apa cara mengelolanya. Karena saya paham karena saya konsultan wakaf gitu. Ternyata benar, di tengah perjalanannya tidak ada koordinasi dengan saya, dia maunya jalan sendiri dengan kelompoknya."
Lebih lanjut, dia mengaku sudah ada kesepakatan dengan Haridi dan Arham Naning untuk mengembalikan kepengurusan dan pengelolaan Masjid Al Amanah. Kesepakatan itu setelah ketiganya dimediasi oleh pemerintah kelurahan Jerambah Gantung pada 13 Maret 2020 lalu.
"Dalam pertemuan itu disepakati jika Haridi menyepakati akan menyerahkan kembali kepengurusan dan pengelolahan masjid itu ke saya pada tanggal 26 atau selambat lambatnya 27 Mei 2020 bertepatan hari raya puasa kemarin. Tapi tanggal itu kan kita Covid nih, sehingga tidak mungkin saya ke Bangka," katanya yang menetap di Bekasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan