Suara.com - Seorang wanita di Kuala Lumpur, Malaysia tidak diperbolehkan masuk ke perpustakaan setelah dianggap terlalu seksi karena 'garis bra' terliat di bajunya meskipun ia mengenakan baju lengan panjang.
Menyadur Asia One, Sabtu (15/8/2020) Syarifah Amin, salah satu pendiri kelompok advokasi Malaysian Youth Advocates for Gender Equality (MYAGE) ditolak oleh seorang petugas keamanan wanita dan resepsionis perpustakaan pada Rabu (12/8).
Kedua petugas tersebut mengatakan kepadanya bahwa "garis bra"-nya terlihat dan memintanya untuk menutupi karena pakaiannya menarik perhatian.
Tetapi atas desakannya, staf akhirnya mengalah dan mengizinkannya masuk karena mereka takut dia akan membuat keributan.
"Saya datang ke sini untuk belajar. Saya memakai baju lengan panjang dan celana panjang. Saya tidak akan memakai 'sweter' untuk menutupi 'garis bra' saya." ujar Syarifah kepada kedua petugas tersebut.
"Saya benar-benar hanya ingin belajar." tegasnya.
Berkaca pada kejadian dalam wawancara dengan World Of Buzz, Syarifah mempertanyakan: "Di mana garis yang mereka anggap melanggar kesopanan di tempat umum milik pemerintah?"
Ia menambahkan bahwa setiap orang harus lebih berhati-hati dan berhenti memaksakan keyakinan mereka kepada orang lain. Ia juga menambahkan bahwa sudah saatnya wanita berhenti diawasi dalam segala hal.
Syarifah juga membagikan pengalamannya tersebut di media sosial Twitter dan mengundang beragam tanggapan dari warganet.
Baca Juga: Tak Punya Printer, Siswa SD Tulis dan Gambar Materi Sekolah Secara Manual
"Pagi tadi ditolak masuk Perpustakaan Kuala Lumpur karena pakaian “mencolok mata” sebab “nampak bra”. Inilah yang saya kenakan." tulisnya di Twitter.
Seorang warganet justru memperingatkan bahwa ia harus mengerti dan menghormati aturan yang ada di Malaysia mengenai berpakaian.
"Dear Sis... sebenarnya tidak ada yang salah dengan itu tapi kalian harus ingat budaya Malaysia ... untuk orang barat seharusnya tidak masalah. Saya bisa melihat maksud Perpustakaan. Semoga kamu lebih mengerti," tulis akun @nurjones.
"Saya bangga Anda melawan balik. Saya tidak melihat bagaimana ini adalah pakaian yang "tidak pantas". Saya juga akan melakukan hal yang sama. Itu adalah perpustakaan dan Anda hanya di sana untuk belajar demi Tuhan .." tulis warganet lainnya yang membela.
Menurut postingan Facebook Perpustakaan Kuala Lumpur, kode pakaiannya diterapkan untuk menanamkan masyarakat yang beradab berdasarkan adab dan kesopanan.
Selain pakaian yang "menarik perhatian" dan terbuka, rok di atas lutut, pakaian ketat, singlet, celana pendek, sandal, piyama, topi, dan celana ketat juga dilarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi