Suara.com - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menggelar tes usap atau swab secara massal bagi pegawai di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) setelah ditemukan 12 aparatur sipil negara atau PNS di Badan Pengelola Keuangan Aset dan Daerah setempat terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kami sudah melakukan 'tracing' (penelusuran) terhadap orang yang pernah kontak dengan pasien positif sebelumnya," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih sebagaimana dilansir Antara di Pekanbaru, Rabu (19/8/2020).
Setelah ditemukan 12 pegawai di lingkungan Badan Pengelola Keuangan Aset dan Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru positif COVID-19, tim telah menerapkan protokol kesehatan dengan menutup sementara kantor BPKAD itu untuk dilakukan sterilisasi.
"Adanya penambahan 12 pasien positif COVID-19 dari pegawai BPKAD Kota Pekanbaru sementara kantor itu disterilkan dan pegawainya diuji usap massal," kata dia.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Muhammad Jamil membenarkan pada Selasa (18/8) sore dilakukan tes usap secara massal di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru.
"Kami sudah lakukan 'swab' (tes usap), kasubbag keuangan dan kasubbag program di tiap OPD," katanya.
Tes usap massal itu, kata dia, sebagai upaya Pemkot Pekanbaru menekan penyebaran virus corona jenis baru tersebut.
"Ini upaya pencegahan penyebaran tidak banyak dan terpantau," katanya.
Pada Sabtu (15/8), ditemukan 28 kasus positif COVID-19 di Pekanbaru, di mana salah satunya pegawai BPKAD setempat.
Baca Juga: 103 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Pekanbaru Januari - Agustus 2020
Saat itu juga, Tim Gugus Tugas COVID-19 melakukan tes usap terhadap 86 pegawai BPKAD. Dari hasil tes tersebut, diperoleh 12 pegawai positif COVID-19.
Sumber penularan virus di lingkunan BPKAD Kota Pekanbaru, adanya pegawai positif COVID-19 bernama L (46).
Pasien itu kontak erat dengan pasien positif yang merupakan pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Riau.
Berita Terkait
-
Menyorot 7 Risiko yang Mengancam Anak Saat Pandemi Covid-19, Apa Saja?
-
Duh, Orangutan Berisiko Terinfeksi Virus Corona dari Manusia
-
Selama Pandemi Covid-19, Ortu Diminta Cari Tahu Gaya Belajar Anak
-
BPOM: Unair dan BIN Telah Ajukan Uji Klinik Untuk Obat Covid-19
-
Cegah Covid-19, Ritual Mubeng Beteng Keraton Yogya Malam 1 Sura Ditiadakan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati