Hery menuturkan awal mula masalah tersebut tersebut terjadi pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2020 lalu. Kala itu, kapal Queen of Nederlands yang mengeruk pasir di wilayah tersebut dilempari bom molotov oleh masyarakat nelayan di sana.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya pun melakukan pengawalan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Makanya dengan kejadian begitu, tadi dikawal lagi. Makanya ada satu yang kita ambil (tangkap) kita bawa ke Makassar. Jadi pada saat pengawalan kapal Mabes. Kapal Mabes jauh, mereka (Queen of Nederlands) dilempari bom molotov itu jam 7 pagi sama jam 12 malam. Tapi kan jam 12 malam itu kan sebenarnya tidak ada orang mau ke laut lagi," tutur Hery.
Terkait soal pengancaman, kata Hery, tidak terjadi sama sekali. Pihaknya, hanya ingin melakukan pengamanan agar kejadian pelemparan bom molotov tersebut tidak terulang lagi.
"Nggak ada (ancaman). Mau kita ambil, kita amankan karena kejadian tanggal 18-19 Agustus 2020 kemarin, kan kapal yang mengeruk pasir dilempari bom molotov. Masyarakat nelayan yang lempar. Kalau mungkin ada yang tersenggol kemudian miring, kita juga ngak anu. Tapi gak ada yang namanya penenggelaman. Nggaklah," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
HUT TNI ke-80: TNI AL Gelar Parade Laut dengan 51 Kapal Perang
-
Gol Kilat SMAN 8 Makassar di Menit 9:05 Panaskan Laga Sengit AXIS Nation Cup 2025
-
Unjuk Gigi TNI AL di Teluk Jakarta: Tembakan Roket hingga Helikopter Mendarat di Atas Kapal Perang
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu
-
KPK Soal Korupsi Hibah Jatim: Nama Khofifah, La Nyalla, dan Eks Mendes Terseret, Ini Peran Mereka