Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan pelaksanaan Program Organisasi Penggerak atau POP ditunda hingga tahun 2021 setelah diprotes oleh tiga organisasi kemasyarakat besar di Indonesia.
Nadiem mengatakan, ketiga organisasi kemasyarakatan besar seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) meminta program ini ditunda dan dievaluasi karena menuai polemik dalam proses seleksi ormas peserta POP.
"Jadinya program POP itu akan mulai di tahun 2021, jadi masih akan jalan tapi dengan memberikan kita waktu untuk melakukan berbagai macam penyempurnaan yang sebagian direkomendasikan oleh organisasi-organisasi masyarakat besar yang saya sebut sebelumnya," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Kamis (27/8/2020).
Oleh sebab itu, Nadiem langsung merealokasi anggaran dana POP sebesar Rp 595 miliar untuk membantu kebutuhan pulsa guru selama masa pembelajaran jarak jauh alias sekolah online dampak pandemi virus corona Covid-19.
"Jadi kami akan merealokasi untuk kebutuhan pulsa dan kebutuhan ekonomi guru yaitu pulsa juga dampak ekonominya besar bagi guru," katanya.
Nadiem menyebut pihaknya akan kembali memeriksa kalayakan dari proposal yang diajukan 156 ormas yang sudah lolos proram organisasi penggerak selama masa evaluasi ini.
"Memastikan dan menjawab kecemasan masyarakat maupun ormas, kalau ada organisasi-organisasi di dalamnya yang lolos seleksi yang seharusnya tidak layak," imbuh Nadiem.
Kemendikbud juga terus berupaya merangkul kembali Muhammadiyah dan PGRI yang hingga hari ini belum memutuskan bergabung kembali dengan POP, sementara NU sudah kembali.
Nadiem juga meminta ormas memanfaatkan waktu jeda penundaan ini untuk mempersiapkan program mereka dalam POP agar nanti semua sudah siap dimulai pada 2021.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Alihkan Dana POP Rp 595 Miliar untuk Beli Pulsa Guru
Berita Terkait
-
Mendikbud Nadiem Alihkan Dana POP Rp 595 Miliar untuk Beli Pulsa Guru
-
Menteri Nadiem Ngaku Syok Kabar Kemenhan Suruh Mahasiswa Wajib Militer
-
Main Instagram Lagi, Nadiem Janji Tak Akan Pakai UU ITE jika Dikritik
-
Serikat Guru Laporkan Nadiem ke Jokowi Soal Hibah 'Merdeka Belajar'
-
Mendikbud Nadiem Main Instagram Lagi, Langsung Diserbu Protes Siswa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Penetapan Pahlawan Soeharto Cacat Prosedur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal