Suara.com - Menanggapi dinamika yang terus berkembang mengenai penggunaan influencer untuk membantu pemerintah, juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, mengatakan influencer merupakan aktor penting dalam masyarakat berjaringan sebagai perkembangan era transformasi dan demokrasi digital.
Pernyataan Fadjroel Rachman bahwa influencer merupakan aktor penting dalam demokrasi menuai komentar dari mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Dia bertanya dan pertanyaan ini selanjutnya memancing reaksi netizen untuk membully Tifatul.
"Tanya: kalau anda itu influencer atau buzzer, Mas Fadjroel..." kata Tifatul melalui akun Twitter @tifsembiring.
Tidak terlalu mengejutkan jika kemudian ucapan Tifatul disambut kritik juga oleh netizen. Seorang netizen mempertanyakan posisi Tifatul dalam demokrasi: "Kalau kamu politisi atau poliTIKUS?"
Ditanya demikian, apalagi pakai kata "poliTIKUS," Tifatul pun terpancing meladeninya dengan menjawab: "Wah ada yang kesinggung, situ buzzer yaa? Dah sarapan nasi bungkus?..."
Agar tidak tegang, akun Twitter @garislucuPKS menyarankan kepada Tifatul supaya menyampaikan kritik dengan pantun. Apalagi Tifatul dulu suka berpantun.
"Ustad, bisa gak kritiknya pake pantun? Biar lucu gitu," katanya.
Dulu, Tifatul sering dikritik oleh Fadjroel -- sebelum jadi pejabat negara. Tetapi Tifatul tidak pernah terlalu menanggapinya. Kemudian Tifatul ceritakan dulu juga pernah membuat sebuah pantun buat Fadjroel.
"Dulu, sering saya dinyinyirin sama Fajrul, males ngeladeninnya. Selama Fajrul jadi pejabat, baru sekali ini saya nanya sama beliau. Dulu ini pantun terakhir ke dia: Kalau berlayar di Sungai Kapuas/ Teringat kisah si putri Raja/ Kalau Fajrul tak juga puas/ Sila pergi ke laut saja," kata Tifatul.
Baca Juga: Mirip Banget! Potret Influencer Kecantikan bak Kembaran Kendall Jenner
Pembicaraan tentang influencer mengemuka baru-baru ini, terutama setelah terungkap berapa anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk mereka. Kemarin, ahli telematika Roy Suryo mengusulkan supaya identitas influencer yang dipakai untuk membantu pemerintah bisa dikenali publik. Dengan demikian, masyarakat bisa memberikan penilaian kepada mereka.
"Tweeps, karena banyak ditengarai membuat fungsi PR (humas) resmi pemerintah makan gabut, menghabiskan uang rakyat hampir 100 milyar dan berpotensi memecah belah anak bangsa, ada baiknya influencer-influener piaraan rezim ini dikenali dan dipublish agar masyarakat tahu (& tidak dipercaya lagi)" kata mantan menteri pemuda dan olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Penggunaan jasa influencer yang dibiayai dengan anggaran miliaran rupiah untuk membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo dari aspek penyampaian komunikasi ke publik menjadi polemik yang tak berkesudahan.
Roy Suryo dalam tweet sebelumnya, mengkritik pernyataan juru bicara Jokowi, Fadjroel Rachman, yang menyebut para aktor digital sebagai key opinion leaders merupakan aktor penting dalam masyarakat berjaringan sebagai perkembangan era transformasi dan demokrasi digital.
"Tweeps, inilah kalau sudah mulai kehilangan akal sehat, influencer itu seharusnya hanya ibarat bumbu (suplemen) saja, digunakan bila perlu. Bukan dijadikan makanan pokok seperti sekarang ini, sehingga lembaga-lembaga PR resmi jadi unfaedah. Apa dibubarkan saja daripada hanya boros anggaran?" kata Roy Suryo.
Dalam siaran pers, Fadjroel Rachman mengatakan: "pada konteks pemerintahan demokrasi, kelas menengah, kelompok sosial yang sangat aktif di dunia digital, selalu dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi kebijakan pemerintah dengan seluruh warga."
Berita Terkait
-
Dilaporkan ke Polisi, Ferry Irwandi Tanggapi Santai: Main Game dan Tertawa
-
Siapa Hera Lubis yang Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi? Ini Profilnya
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Profil dan Rekam Jejak Aimee Song: dari Blogger Mode Jadi Mega Influencer
-
Erros Djarot Bongkar Borok Politik Jokowi: Nepotisme dan Buzzer Rusak Demokrasi Indonesia?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!