Suara.com - Sumur Emas atau dulunya dikenal masyarakat sebagai Sumur Grenjeng saat ini mulai dikelola warga setempat. Mereka mendapat cukup banyak penghasilan setiap bulan dari hasil pemanfaatan sumber mata air itu.
Tetapi di balik itu semua, keberadaan Sumur Emas di Dusun Grenjeng, Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah tersebut masih menyimpan misteri.
Bagi masyarakat sekitar, air di sumur tersebut dianggap dari dunia lain. Pasalnya, di tengah wilayah yang kadar kapurnya tinggi, air yang keluar dari Sumur Emas justru sangat unik.
Air tersebut hampir tidak memiliki kandungan kapur dan ketika dicek di laboratorium sampelnya memiliki kandungan mineral yang setara dengan air kemasan di pasaran saat ini. Sehingga dinilai layak untuk langsung dikonsumsi tanpa direbus terlebih dahulu.
Kepala Desa Dayu, Agus Susilo mengatakan bahwa berdasarkan kesaksian masyarakat sekitar, Sumur Emas muncul secara tiba-tiba. Tanah yang kini menjadi sumur itu mengeluarkan air sendiri sejak masa kakek buyut mereka.
Berbagai macam spekulasi tentang asal muasal sumber air tersebut terus menjadi buah bibir. Salah satunya, sumur tersebut merupakan peninggalan era purba.
“Tidak ada cerita yang pasti awal mulanya, tapi kebanyakan percaya jika sumber air ini memang alami sejak era peradaban purba. Tapi baru dimanfaatkan oleh masyarakat sejak zaman kakek nenek kami. Karena rasanya enak dan saat dimasak tidak meninggalkan kerak kapur,” kata Agus kepada Solopos.com, jaringan Suara.com, Minggu (6/9/2020)
Masih Misteri
Agus pun mengatakan masyarakat membiarkan sejarah sumur tersebut tetap menjadi misteri. Menurutnya, hal itu justru menjadi daya tarik dari Sumur Emas. Apalagi air dari sumur ini mengandung mineral yang berbeda dengan sumur bor di sekitarnya.
Baca Juga: Mata Kedhuten, Saiman Dapat Bantuan Misterius Rp 2,4 Juta Padahal Tak Minta
“Itu kan di dekat sawah, harusnya airnya sama, tapi beda. Air yang meresap dari sawah itu juga tidak mengkontaminasi sumber air yang yang keluar dari sumur ini. Makanya ini menjadi misteri,” ujar dia.
Sumur ini diberi nama Sumur Emas berdasarkan kekaguman masyarakat. Mereka menilai air dari sumur itu sangat jernih sehingga tampak seperti emas yang berkilauan.
“Namanya sumur emas karena memang berkilau-kilau, seperti emas. Itu bentuk ungkapan yang dilontarkan masyarakat. Akhirnya dijadikan nama sumber mata air tersebut,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tol Semarang-Demak Seksi I Terus Dikebut, Ditargetkan Beroperasi 2027
-
Tangguh Jaga Inflasi 2025, Pemprov Jateng Pertahankan Prestasi TPID Terbaik Tingkat Provinsi
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Peringati Hari Guru, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh untuk Guru Non ASN dan Swasta
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf