Suara.com - Saat apes tertangkap polisi karena melanggar peraturan lalu lintas, biasanya kita sulit melepaskan diri sehingga harus menerima sanksi yang berlaku.
Namun sebuah video berdurasi setengah menit yang diunggah akun Twitter @lavaniica berhasil membuat banyak warganet salut sekaligus heran.
"Anak dajal emang Awokwowkwk," tulis @lavaniica memberi keterangan video yang diunggahnya, Kamis (10/09/2020).
Dalam video tersebut, nampak dua bocah yang mengendarai sepeda motor berwarna putih tengah menuju ke sebuah parkiran di bawah pohon.
Tunggang langgang keduanya memarkirkan motor yang mereka bawa.
Setelah motor terparkir, keduanya langsung menduduki motor warna merah yang ada di sebelahnya seolah mereka yang memiliki motor merah itu.
Sejurus kemudian, dua orang polisi menghampiri mereka berdua untuk menyita motor dua anak tersebut.
Tanpa basa-basi, dua polisi itu mengambil motor merah yang sedang diduduki kedua bocah tersebut. Sementara bocah itu tanpa memberi perlawanan dan seolah tanpa dosa membiarkan motor yang bukan milik mereka diambil polisi.
Adapun motor putih yang bocah-bocah tersebut parkirkan, tetap aman tidak disita polisi.
Baca Juga: Dua Prajurit TNI AD Meninggal karena Kecelakaan Lalu Lintas di Papua
Banyak warganet menduga bahwa dua bocah tersebut telah melanggar aturan lalu lintas karena keduanya terlihat tidak memakai helm serta di bawah umur.
Warganet yang heran dengan tergoceknya polisi pun membanjiri kolom komentar akun @lavaniica.
"Sumpah masa papolnya pas ngejar gak lihat motornya," timpal akun @bycaici** heran.
"Di saat keadaan genting dikejar polisi adek-adek ini menemukan ide cemerlang. Aku iri gak bisa berpikir secepat itu," sambung @anlnd**
Sementara pemilik akun @FJRWHL menjelaskan kepada warganet lainnya yang tidak paham dengan isi video kocak tersebut.
"2 anak remaja dikejar polisi pake motor putih. Motor putih distandarin. Trus deketin motor merah. Pakpol ngira remajanya pake motor merah," lugasnya.
Berita Terkait
-
Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Hansip yang Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung
-
Aksi Viralkan Polisi Malaysia Jadi Bumerang, Bintang Persib Adam Alis Dihujat
-
Polisi Beli Bensin Pakai Drum Bikin Publik Suudzon: Ternyata Demi Keselamatan Umum
-
Lampu Lalu Lintas Bakal Punya 1 Warna Baru untuk Atasi Macet Bagi Pengguna Jalan
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta