Suara.com - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman mengaku diundang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjelaskan lagi bukti-bukti laporan terkait kasus Djoko Tjandra, Jumat (18/9/2020).
Boyami mengaku diminta untuk menjelaskan gambaran terkait penyebutan istilah 'King Maker' kepada KPK. Adapun bukti yang sudah disetorkan ke lembaga antirasuah itu sebanyak 200 lembar dokumen. Dari bukti tersebut tercatat beberapa nama yang diduga terlibat dalam kasus suap Djoko Tjandra. Mereka adalah TDK, HA, BR, S, T1, T2, dan AV.
Bukti yang disetorkan Boyamin kepada KPK terkait adanya percakapan antara Jaksa Pinangki Sirna Kumalasari dengan pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking dalam pengurusan Fatwa Hukum di Mahkamah Agung (MA).
"Maka dari itu saya datang ke sini (KPK) dalam rangka menjelaskan gambaran tentang 'King Maker'," kata Boyamin di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/9/2020).
"Ini untuk melakukan penjelasan lebih detail. Karena dokumennya terlalu tebal, sehingga saya ambil halaman-halaman yang penting sekitar 10 halaman dari 200 halaman," Boyamin menambahkan.
Boyamin mengaku sosok 'King Maker' sangat penting, dalam kasus Jaksa Pinangki. Menurut Boyamin, King Maker yang membuat pertemuan antara Jaksa Pinangki dengan Rahmat serta pengacara Djoko, Anita untuk mengurus penerbitan Fatwa Hukum di MA.
"King Maker ini mengetahui proses itu. Tapi ketika Pinangki pecah kongsi dengan Anita dan hanya mendapatkan rezeki seakan Anita dari Djoko Tjandra maka 'King Maker' ini berusaha membatalkan dan membiarkan PK itu, sehingga terungkap di DPR segala macem itu, King Maker itu di belakang itu semua," ucap Boyamin.
Kepada awak media, Boyamin masih merahasiakan sosol 'King Maker' yang tercatat dalam bukti laporannya di KPK. Namun, dia berharap, penyidik KPK dapat menelurusi sosok 'King Maker' dalam sengkarut kasus Djoko Tjandra.
"Saya mohon maaf belum bisa mengatakan bisa penegak hukum bisa bukan. Bisa penegak hukum sekarang bisa yang pensiun. Begitu sajalah gambarannya biar KPK nanti yang mendalami karena inikan kalau aku terlalu jauh berartikan menuduh orang. Dan itu bukan kapasitasku," ucapnya.
Baca Juga: Masuk Babak Baru, Jaksa Pinangki Bakal Jalani Sidang Perdana Rabu Depan
Sejumlah kasus Djoko Tjandra telah menyeret jenderal polisi hingga pejabat di Kejaksaan Agung.
Diketahui, Bareskrim Polri telah menetapkan Brigjen Prasetijo Utomo sebagai tersangka dalam kasus surat jalan palsu alias surat sakti yang digunakan Djoko Tjandra ketika masih berstatus buron.
Selain itu, Bareskrim juga telah menetapkan Irjen Napoleo Bonaparte sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap penghapusan red notice, Djoko Tjandra.
Kemudian, Kejagung juga telah menetapkan Jaksa Pinangki Sirna Kumalasari sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi terkait pengurusan fatwa Mahkamah Agung.
Berita Terkait
-
MAKI Ancam Praperadilankan KPK Jika Tak Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji
-
Miris! Istri Hingga Tukang Pijat Pejabat Diduga Naik Haji Furoda Pakai Uang Negara
-
Jejak Janggal Kuota Haji: MAKI Adukan Beda Aturan di 2023 dan 2024 yang Diduga Picu Pungli Rp 691 M
-
Sudah Sulit Dilacak, MAKI Serahkan Salinan SK Menag Soal Pembagian Kuota Haji Tambahan 2024 ke KPK
-
Malaysia Ogah Lindungi Riza Chalid yang Diduga Nikahi Kerabat Sultan, MAKI Senang Bukan Main
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur