Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, ditemukannya klaster perkantoran, pabrik dan beberapa pejabat negara yang positif membuktikan bahwa penerapan protokol kesehatan Covid-19 belum maksimal. Olah karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk mencegah terjadi kluster baru kedepannya.
"Seharusnya kita segera melakukan evaluasi di semua tempat, agar hal ini tidak terjadi lagi," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Wiku mengapresiasi keterbukaan informasi terkait adanya kasus corona yang dilakukan sejumlah perusahaan swasta. Sehingga langkah selanjutnya dilakukan pelacakan agar dapat mendeteksi dan menghentikan penularan dari satu orang ke orang lain.
"Ini sudah dilakukan oleh instansi pemerintahan, misalnya dengan menghentikan aktivitas sementara di beberapa Kantor Kementerian maupun pemerintah provinsi setelah ditemukannya kasus positif," ujar dia.
Ia pun meminta semua perusahaan atau parbrik melapor bila ada kasus corona di tempatnya supaya dilakukan testing dan tracing.
"Jangan merasa malu apabila ada yang positif, karena orang-orang yang positif ini perlu kita lindungi, rawat untuk bisa menjadi sembuh dan sehat kembali," tutur Wiku.
Berdasarkan data per Juni hingga 12 September 2020, klaster kasus Covid-19 terbanyak yakni berasal dari rumah sakit, komunitas dan perkantoran. Klaster terbanyak di rumah sakit yakni sebanyak 24.000 pasien, komunitas 15.133 pasien dan klaster perkantoran sebanyak 3.194 karyawan.
"Sedangkan di ABK atau PMI adalah 1.641 kasus, di Pasar adalah 622 kasus dan Puskesmas 220 kasus," katanya.
Baca Juga: Sejumlah Pemain Positif COVID-19, Laga Leyton Vs Tottenham Dibatalkan
Berita Terkait
- 
            
              Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
- 
            
              Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
- 
            
              Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
- 
            
              Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
- 
            
              Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
- 
            
              4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
- 
            
              Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD