Suara.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan ada 173 klaster atau kelompok penularan Covid-19 yang sama di Jawa Timur.
Dewi memaparkan, ratusan klaster itu dikelompokkan lagi menjadi 10 tempat, yakni pasar, pemukiman, pesantren, riwayat perjalanan, seminar, tempat kerja, rumah sakit, tempat ibadah, lembaga pemasyarakatan, hingga mal atau restoran.
"Tempat kerja ini paling tinggi ada 31 klaster, total kasusnya bisa sampai 1.082 orang, bisa jadi karena tempatnya industri seperti itu, jadi memang lebih besar jumlah orang pekerjanya sehingga tempatnya satu tapi terdeteksi besar," kata Dewi dari Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Kemudian tertinggi kedua adalah kelompok klaster pemukiman atau transmisi lokal yang di dalamnya terdapat klaster-klaster keluarga.
"Transmisi lokal atau kontak tracing yang dilakukan oleh petugas di daerah dengan klaster keluarga ini adanya di bagian transmisi lokal atau pemukiman ini ada 44 klaster dengan total 894 kasus," jelasnya.
Posisi ketiga diduduki oleh 31 klaster di pasar atau tempat pelelangan ikan dengan jumlah kasus sebanyak 254 kasus.
Bahkan di tempat karantina yang minim kontak dengan orang luar seperti lapas saja terdapat 2 klaster 71 kasus di Jawa Timur.
"Ini juga harus hati-hati, yang menjenguk pun kita harus pastikan sehat, jangan sampai yang menjenguk atau petugas yang ternyata sedang sakit, kena lah ke narapidana di sana," imbuh Dewi.
Kemudian, klaster rumah sakit dengan 29 klaster 383 kasus, riwayat perjalanan 28 klaster 403 kasus, pesantren 2 klaster 205 kasus, seminar 2 klaster 192 kasus, tempat ibadah 2 klaster 74 kasus, lapas 2 klaster 71 kasus, dan mal atau restoran 2 klaster 32 kasus.
Baca Juga: Pekerja Positif Corona, Satgas Covid-19: Perusahaan Jangan Khawatir Biaya
Sebagai informasi, hingga 22 September 2020, Jawa Timur mencatat jumlah kumulatif kasus positif covid-19 sebanyak 41.417, dengan 4.424 kasus aktif, sembuh 33.978 orang, dan meninggal 3.015 jiwa.
Berita Terkait
-
RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup Hari Ini, Nakes dan Relawan Purna Tugas
-
Satgas Covid-19: Subvarian XBB Merebak, Prokes Liburan Akhir Tahun Harus Diperketat
-
Pandemi Covid-19 Terkendali, PB IDI Wanti-wanti Masyarakat: Jangan Terlalu Euforia
-
Satgas Covid-19: Lebih dari 61 Juta Jiwa Sudah Terima Vaksin Dosis Ketiga
-
Positivity Rate di Indonesia Naik, Kok Kepatuhan Melakukan Protokol Kesehatan Malah Turun?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara