Suara.com - Di media sosial, beredar kabar yang mengklaim bahwa Cina menargetkan 100 juta penduduk Indonesia mati melalui vaksin dari Cina. Informasi tersebut beredar di pesan berantai grup Whatsapp.
Dalam klaim yang ada, terdapat ajakan untuk menolak adanya vaksin dengan tujuan agar Cina bangkrut. Sebab, vaksin dianggap sebagai ladang Bisnis WHO.
Tidak hanya itu, dalam klaim yang beredar juga mengatakan bahwa negara di rezim Jokowi menjadi semakin amburadul. Oleh sebab itu, ada kalimat lengserkan Jokowi pemimpin keblinger.
Berikut ini adalah narasi yang beredar:
"Hati-hati vaksin bisa mwmbunuh jiwa. Cina mentargetkan 100 jt penduduk Indonesia mati melalui vaksin cina. Jangan ada yg mao divaksin. Biar cina bangkrut ini bisnis WHO. Yahudi nasoroh cina. Yg jadi tujuan umat islam. Kita wajib waspada. Negara di Rezim jokowi jadi amburadul. Lengserkan jokowi pemimpin keblingeerrrr".
Lantas benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan Suara.com, klaim bahwa Cina menargetkan 100 juta penduduk Indonesia mati melalui vaksin cina merupakan klaim yang salah dan menyesatkan.
Faktanya, Pemerintah Indonesia tidak hanya mengandalkan satu sumber dalam pengadaan vaksin. Selain Sinovac dari Cina, Pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lain seperti Pfizer, Johnson and Johnson, Astra Zeneca dan Cansino Biologics, juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lainnnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Banser adalah Besan PKI?
Selain itu, pihak T Bio Farma juga akan memproduksi vaksin apabila calon vaksin dari Sinovac telah dinyatakan uji klinis. Hingga Senin (28/9/2020), dilaporkan bahwa uji klinis terhadap calon vaksin Sinovac memasuki tahap ketiga. Adapun pengujiannya berjalan dengan baik.
"Berdasarkan komunikasi dengan tim uji klinis, Profesor Kusnadi dan juga timnya, kami tadi pagi melakukan rapat dan memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar," kata Anggota Tim Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 sekaligus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti dilansir kompas.com, Senin (28/9/2020).
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa total jumlah sasaran yang akan diberi vaksin pada tahap awal sebanyak 102,45 juta jiwa. Mereka termasuk dalam kelompok prioritas.
"Kelompok pertama orang yang berada di garda terdepan dalam menangani covid-19. Total orang yang menjadi sasaran pemberian vaksin sebanyak 1,31 juta orang," tulis CNNIndonesia.com dalam laporannya, Senin (28/9/2020).
Adapun yang termasuk dalam kelompok kedua adalah mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien covid-19 dengan sasaran sebanyak 50.000 orang. Ketiga adalah mereka yang bertugas di bidang pelayanan publik dengan sasaran sekitar 715.000 orang.
Sementara kelompok keempat adalah masyarakat umum dengan jumlah sasaran sebanyak 92.28 juta orang. Sedang kelima adalah tenaga pendidik dengan besaran sekitar 4,36 juta jiwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025