Suara.com - Mike Pence dan Kamala Harris bertemu dalam debat calon wakil presiden Amerika Serikat dan saling berselisih paham tentang krisis pandemi Covid-19 dan keadilan ras.
Menyadur Sky News, Kamis (8/10/2020) dipisahkan oleh penghalang kaca plexiglass, Pence dan Harris memulai perdebatan tentang penanganan virus corona oleh pemerintahan Donald Trump.
"Rakyat Amerika telah menyaksikan kegagalan terbesar dari administrasi kepresidenan mana pun dalam sejarah negara kita," kata Harris ketika Pence, yang memimpin gugus tugas virus corona, menggelengkan kepalanya.
Mike Pence mengakui bahwa "bangsa kita melalui waktu yang sangat menantang tahun ini".
"Saya ingin rakyat Amerika tahu, sejak hari pertama, Presiden Trump mendahulukan kesehatan Amerika," kata Pence, menjanjikan jutaan dosis pengobatan ddsebelum akhir tahun.
Berbicara langsung ke kamera, seperti yang dilakukan Joe Biden dalam debat pertamanya dengan Presiden Donald Trump, Kamala Harris berkata tentang pemerintah: "Mereka tahu apa yang terjadi, dan mereka tidak memberi tahu Anda."
Sebagai tanggapan, Mike Pence memuji keputusan Donald Trump untuk membatasi perjalanan dari China, dengan mengatakan keputusan itu "memberinya waktu yang tak ternilai" untuk mengoordinasikan tanggapan negara terhadap pandemi.
Lebih dari 210.000 orang Amerika Serikat telah meninggal karena Covid-19. Sedangkan Donald Trump sedang menjalani pengobatan setelah dinyatakan positif terpapar virus.
Di bidang ekonomi, Pence mengatakan Donald Trump "memotong pajak secara menyeluruh" ketika dia menjadi presiden, sementara Joe Biden akan "menaikkan pajak" pada hari pertamanya di Oval Office.
Baca Juga: Chadwick Boseman Black Panther Dukung Kamala Harris Sebelum Meninggal
Mike Pence mengklaim Demokrat akan mengubur ekonomi AS di bawah kesepakatan baru senilai 2 triliun dolar dan ingin kembali pada penyerahan ekonomi kepada China.
Kamala Harris mengatakan perdebatan tentang masalah ini harus didasarkan pada fakta, mengatakan kepada Pence bahwa Biden sangat jelas tidak akan menaikkan pajak atas siapa pun yang berpenghasilan di bawah 400.000 dolar.
Harris juga mengklaim jika Donald Trump mengikuti jejak kebijakan ekonomi yang terlihat di bawah kepemimpinan Barack Obama.
Tentang hubungan ras, Harris mengatakan dia tidak percaya keadilan sudah dilakukan atas kematian seorang wanita Afro-Amerika Breonna Taylor.
Taylor ditembak pada bulan Maret setelah dibangunkan dari tidur oleh polisi di depan pintunya saat melakukan penggerebekan narkoba. Jaksa tidak menuntut petugas atas peran mereka dalam kematian Taylor.
Mengatasi reformasi peradilan pidana, Harris mengatakan pemerintahan Joe Biden akan melarang "chokeholds" dan mencatat secara nasional petugas polisi yang melanggar hukum. Dia mengatakan George Floyd akan hidup jika larangan seperti itu ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?