Suara.com - Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu berkemungkinan telah melanggar aturan penguncian negara terkait Covid-19 usai memanggil penata rambut ke kediamannya.
Menyadur ABC News, Kamis (8/10/2020), Sara disebutkan memanggil penata rambut pekan lalu guna membantunya berdandan untuk pembuatan video layanan publik soal pemakaian masker.
Laporan harian Yediot Ahronot mennyebut Sara mengundnag seorang penata rambut pada malam hari raya Sukkot. Padahal, kegiatan salon dan tukang cukur tengah dilarang selama penguncian.
Israel memberlakukan penguncian sejak nasional sejak September lalu, dengan orang-orang diperintahkan untuk tetap berada dalam jarak satu meter dari rumah, kecuali untuk kegiatan penting.
Pernyataan resmi yang dirilis sebagai tanggapan atas laporan berita itu, mengatakan Sara secara ketat mematuhi semua peraturan virus corona, termasuk berlindung di rumah dan memberlakukan pemakaian masker di kediaman resmi.
Sara, dalam pernyataanya, menyebut yakin berhak menggunakan jasa penata rambut mengingat itu merupakan kebutuhannya sebagai publik figur yang akan membuat video informasi.
Ia menegaskan semua pihak telah memakai masker dan sarung tangan dan meminta penata gaya untuk tidak melakukan percakapan.
Yediot mengatakan meski perdana menteri berhak atas layanan seperti pegawai negeri, tapi hal ini tak berlaku bagi istrinya. Seorang warga Israel biasa akan membayar denda 500 syikal atau sekitar Rp 2,1 juta jika melanggar pembatasan nasional.
Sara Netanyahu telah lama dikritik karena menikmati gaya hidup mewah di luar jangkauan kebanyakan warag Israel. Dalam kasus sebelumnya, ia didenda ribuan dolar karena menggunakan uang publik untuk kebutuhannya sendiri dan dugaan berperilaku kasar terhadap staf pribadi.
Baca Juga: Belasan Anggota Dewan Terpapar Corona, DPR Tak Jadi Lockdown
Insiden penata rambut ini menambah daftar pelanggaran lockdown oleh para pemimpin dan tokoh masyarakat Israel yang menuai kecaman luas dari publik.
Warga meradang saat Netanyahu dan Presiden Israel Reuven Rivlin sama-asma menhakui telah menerima kunjungan kerabat selama liburan Paskah musim semi lalu.
Sementara, seorang menteri kabinet dari Partai Likud Netanyahu, Gila Gamliel, memicu keributan pekan ini saat kedapatan beeprgian ke kotra Tiberian merayakan hari suci Yom Kippur, berujung pada terinfeksi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Surabaya Gelontorkan Rp42,7 Miliar Bonus untuk Atlet Porprov Jatim 2025
-
Mantan Anggota BIN Ungkap Dugaan Rekayasa Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Sebut Ada Upaya Perbaiki Citra
-
Gempa M 7,6 Guncang Mindanao, Filipina Beri Peringatan Tsunami hingga ke Indonesia
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 Oktober 2025: Peringatan Dini BMKG dan Info Lengkapnya
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Menu MBG di SMPN 281 dan SMAN 62 Jaktim Dikeluhkan, Telur Mentah dan Sayur Beraroma Tidak Sedap
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi