Suara.com - Banjir susulan terjadi dan berdampak pada sebanyak 10 desa di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, sebagaimana menurut laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Seluma pada Kamis (8/10/2020), pukul 16.20 WIB.
Sebelumnya, banjir yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi telah terjadi pada Senin (5/10/2020).
Menurut informasi yang diterima Suara.com dari BNPB, 10 desa yang terdampak banjir dengan tinggi muka air 30-60 sentimeter meliputi Desa Air Keruh (Kecamatan Ulu Talo), Desa Lubuk Gio, Desa Muara Danau, Desa Kembang Sri, dan Desa Nepal Melintang (Kecamatan Talo).
Kemudian Kelurahan Lintang dan Kelurahan Nepal (Kecamatan Seluma), Desa Penago 1 (Kecamatan Ilir Talo), Desa Sukarami (Kecamatan Seluma Selatan), dan Desa Air Keruh di Kecamatan Ulu Talo.
Sementara itu, menurut laporan Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Seluma, banjir telah berdampak pada 82 kepala keluarga atau 558 jiwa dan memaksa 225 jiwa lainnya mengungsi ke rumah kerabat.
Banjir juga mengakibatkan sebanyak 60 unit rumah rusak ringan, 22 unit rumah rusak berat, 1 unit fasilitas pendidikan rusak ringan, 5 unit fasilitas umum rusak ringan, 2 unit fasilitas umum rusak sedang dan 4 unit fasilitas umum rusak berat.
TRC BPBD Kabupaten Seluma terus melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat dan instansi terkait untuk penanganan banjir yang kembali terjadi.
Sebelumnya, TRC BPBD Kabupaten Seluma telah memberikan bantuan logistik dan kebutuhan pokok berupa air mineral, sarden, beras, mie instan dan minyak goreng yang diserahkan melalui kepala desa setempat
Untuk menunjang tempat tinggal sementara para warga yang terdampak, Dinas Sosial Kabupaten Seluma telah mendirikan dua2 pos pengungsi.
Baca Juga: Yang Mesti Kamu Waspadai Saat Berkendara di Tengah Angin Kencang
Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi di Bengkulu
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah merilis prakiraan cuaca yang menyatakan bahwa hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu hingga Jumat (9/10/2020).
Selain Bengkulu, sejumlah wilayah lain yang memiliki prakiraan cuaca yang sama meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Sementara itu, menurut hasil kajian indek risiko bencana yang dipantau melalui inaRisk, wilayah Kabupaten Seluma memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana banjir. Adapun kabupaten dengan luas kurang lebih 4.128 kilometer itu terdapat sebanyak 13 kecamatan yang berada pada potensi bahaya, dengan jumlah populasi yang rawan terpapar sekitar 46.128 jiwa.
Melihat dari hasil prakiraan cuaca dan indeks risiko bencana InaRisk tersebut, BNPB meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.
Berita Terkait
-
Dampak Banjir dan Longsor Sumut Kian Parah, 360 Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Mengungsi
-
Kepala BNPB: Butuh Rp 51,82 Triliun Biaya Pemulihan Pascabencana di Sumatra
-
Update Bencana Sumatera 11 Desember: 971 Orang Meninggal, 255 Hilang
-
Suasana Pasca Banjir Bandang di Sumatera
-
Gubernur Aceh Terima Bantuan Asing Pasca Bencana: Ada yang Menolong kok Dipersulit
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan