Suara.com - Korea Selatan memunaskan 1.500 babi setelah ditemukan kasus flue babi Afrika untuk pertama kalinya di tahun ini.
Menyadur Channel News Asia, Jumat (9/10/2020) untuk pertama kalinya dalam setahun, Korea Selatan menemukan kasus baru flu babi Afrika di sebuah peternakan minggu ini. Oleh sebab itu, pihak berwenang memutuskan untuk memusnahkan setidaknya 1.500 babi.
Tiga babi mati dinyatakan positif mengidap flu babi Afrika, yang tidak menyerang manusia tetapi bisa mematikan bagi babi, di sebuah peternakan di provinsi Gangwon pada Kamis malam.
Menurut laporan kantor berita Yonhap, Jumat (9/10) pihak berwenang memusnahkan babi dalam radius 10 km dari peternakan tersebut.
Sekitar 400.000 babi dimusnahkan setelah wabah mulai menyebar akhir tahun lalu, melanda setidaknya 14 peternakan.
Hingga pekan ini, kata Yonhap, belum ditemukan kasus baru di peternakan sejak Oktober 2019, namun ditemukan 750 kasus pada babi hutan yang berkeliaran di perbatasan dengan Korea Utara.
Pada bulan September, Korea Selatan, China, dan Jepang melarang impor daging babi dari Jerman setelah kasus flu babi Afrika dikonfirmasi pada babi hutan di daerahnya.
Importir besar daging babi seperti China sering memberlakukan larangan impor dari negara-negara tempat ditemukannya flu babi Afrika, meskipun hanya pada hewan liar.
"Perhatian sekarang tertuju pada apakah negara pengimpor, terutama China, memberlakukan pembatasan impor pada daging babi Jerman," kata Andre Schaefer dari pialang komoditas Kaackterminhandel GmbH.
Baca Juga: Profil Go Ara, Aktris dan Model Cantik Asal Korea Selatan
"China khususnya adalah pelanggan penting bagi Jerman. Jika larangan impor diberlakukan, kita bisa melihat harga daging babi tertekan di Jerman," katanya.
Ekspor daging babi Jerman ke pasar Asia kemungkinan besar akan terhenti bersama dengan Korea Selatan, kata asosiasi industri daging Jerman VDF.
Asosiasi mengatakan importir Asia adalah pembeli penting produk daging babi yang tidak populer di Eropa seperti kaki, telinga, ekor dan tulang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas