Suara.com - Seorang pria Afro-Amerika yang digiring oleh polisi berkuda di Texas dengan kondisi tangan terikat tali tahun lalu menggugat kota dan departemen kepolisiannya sebesar $ 1 juta dolar atau sekitar Rp 14 miliar.
Menyadur ABC News, Selasa (13/10/2020) pada Agustus 2019, Donald Neely ditangkap atas tuduhan pelanggaran pidana di Galveston, tepat di luar Houston.
Gambar dan video penangkapan memperlihatkan di mana dua petugas polisi menggiringnya di jalan dengan memborgolnya menggunakan tali dan dikaitkan ke kuda mereka, memicu kemarahan.
Sebuah petisi yang diajukan minggu ini di pengadilan distrik Galveston County menyebut perilaku petugas "ekstrem dan keterlaluan".
Tindakan polisi tersebut juga diklaim menyebabkan Neely mengalami cedera, tekanan emosional dan penderitaan mental.
"Neely menderita lecet, menderita kepanasan, dan menderita rasa malu, terhina, dan takut saat dia digiring oleh petugas dan tali yang dipasang di jalan kota," klaim gugatan tersebut.
Tuntutan tersebut menyebutkan bahwa petugas yang menangkap seharusnya menyadari bahwa Neely "digiring dengan seutas tali dan oleh petugas berkuda di jalan kota seolah-olah dia adalah seorang budak, akan menganggap kontak ini ofensif."
Gugatan itu juga menuduh penuntutan jahat atas tuduhan pelanggaran pidana Neely, yang akhirnya dibatalkan di pengadilan.
Seorang juru bicara Kota Galveston mengatakan kepada ABC News bahwa mereka belum bisa memberikan komentar atas proses pengadilan yang tertunda.
Baca Juga: Tak Sengaja Temukan Pistol dan Tembak Diri Sendiri, Bocah 3 Tahun Tewas
Konferensi status saat ini dijadwalkan pada 7 Januari 2021. Neely menuntut pengadilan oleh hakim, catatan pengadilan menunjukkan.
Kepala Polisi Galveston Vernon L. Hale III mengeluarkan permintaan maaf setelah mengetahui tindakan stafnya.
Atas nama departemen, Hale mengatakan petugas menunjukkan sikap yang buruk dan berjanji akan menghentikan penggunaan pasukan berkuda untuk membawa seseorang yang ditahan.
Penyelidikan selanjutnya oleh Texas Ranger Division dari Departemen Keamanan Publik Texas menetapkan bahwa penangkapan tersebut tidak memerlukan penyelidikan kriminal.
Setelah penyelidikan itu, departemen merilis rekaman kamera dari insiden tersebut. Di dalamnya, para petugas bisa terdengar mengenali tempat kejadian.
"Ini akan terlihat sangat buruk. Saya senang Anda tidak malu, Tuan Neely," ujar salah satu petugas dari rekaman tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah