Suara.com - Dalam siaran pers, Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah, Muhammadiyah Disaster Management Center, menyatakan empat relawan mereka yang ditugaskan di dekat kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari aparat keamanan.
Padahal, dalam siaran pers, ketika itu relawan sedang menjalankan tugas kemanusiaan untuk menolong korban luka di tengah demonstrasi menentang pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, kemarin.
Kejadian tersebut disesalkan oleh Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid. "Sangat menyesalkan terjadinya penganiayaan terhadap empat relawan kemanusiaan Muhammadiyah," kata Hidayat melalui media sosial.
Hidayat juga menyesalkan terjadinya perusakan terhadap kantor Gerakan Pemuda Islam Indonesia dan Pelajar Islam Indonesia di Jalan Menteng Raya, nomor 58, serta penangkapan sejumlah pengurusnya.
"Perusakan terhadap kantor GPII dan PII Jakarta dan penangkapan pengurus-pengurusnya. Juga represi yang dialami oleh Jemaah Masjid Kwitang," kata Hidayat.
Hidayat mengingatkan seharusnya polisi mengayomi warga yang tak bersalah.
"Dan tangkap mereka yang benar-benar anarkis," katanya.
Dalam siaran pers, Ketua MDMC Budi Setiawan menceritakan kejadian yang menimpa empat relawan ditugaskan di depan Apartemen Fresher Menteng atau di dekat kantor PP Muhammadiyah selepas pukul 18.00 WIB.
Rombongan Resmob Polda Metro datang dari arah Hotel Treva, Cikini, katanya, langsung menyerang relawan dan beberapa warga yang ada di halaman Apartemen Fresher Menteng.
Baca Juga: 8 Tokoh KAMI Ditangkap, HNW: NKRI Bukan Negara Represi, Tapi Demokrasi
Mereka yang mengenakan seragam Relawan Muhammadiyah, katanya, juga ditabrak motor polisi. "Ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang," katanya.
Keempat relawan, kata Budi, sempat diseret ke arah mobil polisi. Tetapi rekan-rekan korban meyakini polisi untuk tidak membawanya.
Sekarang ini, keempat relawan dirawat di RS Cempaka Putih.
MDMC Muhammadiyah menyesalkan tindakan aparat. Mereka meminta aparat lebih profesional dan melindungi relawan kemanusiaan.
MDMC Muhammadiyah meminta relawan tidak terprovokasi oleh aksi itu. MDMC Muhammadiyah meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan, menghindari terjadinya kekerasan, menghindari pengabaian protokol kesehatan yang berlaku pada pandemi Covid-19.
Dihubungi secara terpisah, juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan akan mencari informasi mengenai kasus itu. Juga soal video peristiwa yang beredar di media sosial, "Dicek dulu kebenarannya," kata Yusri.
Berita Terkait
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Waspada! Rakyat Rentan Jadi Korban, Pawai Keadilan Iklim Minta Pertanggungjawaban Negara
-
Mendagri dan Ketua Baznas Bahas Penyaluran Bantuan Kemanusiaan Palestina dan Indonesia
-
Komisi VIII Gelar Raker Malam Ini, Pemerintah akan Serahkan DIM RUU PIHU, Demi Kejar Tayang?
-
Terobos Blokade, 3 Truk Bantuan Baznas Bersama Mishr Al Kheir Berhasil Masuk Rafah
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?