Suara.com - Bencana longsor dan banjir yang terjadi di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan juga merusak dokumen administrasi kependudukan dan surat-surat penting milik warga.
Salah satu warga terkena dampak, Tati (50) di Jakarta, Kamis, mengaku belum menemukan KTP hingga kartu pensiun milik almarhum suaminya setelah bencana longsor dan banjir menerjang.
"Saya enggak tahu ada di mana sekarang tas saya, semua saya simpan di dalam tas," kata Tati seperti dikutip dari Antara, Kamis (15/10/2020).
Menurut Tati, saat bencana longsor dan banjir terjadi Sabtu (10/10) pekan lalu, dirinya tidak sempat untuk menyelamatkan dokumen administrasi kependudukan miliknya.
Tiga hari setelah berada di pengungsian, Tati sempat pulang ke rumah untuk mencari keberadaan tasnya yang menyimpan KTP dan kartu pensiun.
"Saya kepikiran kartu pensiun suami saya, kan tidak bisa ambil uang pensiun kalau tidak ada kartu," ujarnya.
Harry Ramdhani (31) warga lainnya juga kehilangan dokumen berupa ijazah SMP dan SMK miliknya, termasuk KTP dan buku nikah.
Hari keempat setelah bencana terjadi, Harry mendapatkan empat lembar dokumen ijazah SD dan sertifikat keterampilan pendidikan miliknya yang terendam di antara reruntuhan rumahnya.
"Dokumen ini petugas yang menemukan ada di pinggir sungai saat membongkar rumah saya," ujarnya.
Baca Juga: Wagub DKI Sebut Ada Pelanggaran Aturan Dirikan Bangunan di Ciganjur
Harry berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu warga yang dokumen administrasi kependudukan dan ijazahnya yang rusak akibat banjir dan longsor dipermudah dalam mengurus.
Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Kota Jakarta Selatan Abdul Harris mengatakan siap membantu warga yang terkena dampak bencana untuk penggantian dokumen administrasi yang rusak maupun hilang.
"Saat ini kami masih lakukan pendataan, pergantian akan dilakukan secara paralel dengan pergantian dokumennya," kata Haris.
Sebelumnya, bencana banjir dan longsor di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan mengakibatkan satu orang warga meninggal dunia, dua lainnya terluka.
Banjir disebabkan oleh longsor tembok pembatas perumahan yang menutup aliran anak Kali Setu membuat aliran sungai meluap ke pemukiman warga, tercatat ada 300 rumah terendam banjir setinggi 1,5 meter pada Sabtu (10/10) malam.
Hingga kini upaya perbaikan aliran anak Kali Setu terus dilakukan, hingga saluran kali kembali normal dan warga bisa kembali pulang ke rumahnya masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia