Suara.com - Krisis yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 telah menggoyahkan perekonomian Indonesia dalam 2 kuartal terakhir. Banyak korporasi dan brand yang harus menyusun ulang strategi bisnis untuk bertahan menghadapi krisis COVID-19 ini.
Penyesuaian harus dilakukan di semua aspek, model bisnis, saluran penjualan dan bahkan metode komunikasi.
Banyak industri yang tak mampu bertahan. Jika pada saat krisis moneter 1998, UKM adalah sektor yang tangguh, menghadapi krisis COVID-19 ini sektor UKM pun tak luput ikut goyah.
Namun di sisi yang lain, sektor UKM memiliki kelebihan dibanding sektor industri korporasi. Hal ini dikarenakan fleksibilitasnya. UKM bisa dengan mudah merubah bisnis mereka mengikuti peluang bisnis yang tersedia.
Selayaknya krisis moneter 1998 dan krisis keuangan global 2008 sektor UKM juga diharapkan mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia sebab UKM adalah sektor yang mudah beradaptasi dibandingkan dengan perusahaan. Variabel bisnis UKM pun cenderung lebih sederhana. Ketika bisnis UKM jatuh, mereka dapat berpindah bisnis lain yang lebih potensial. Fleksibilitas ini yang tidak dimiliki oleh korporasi besar.
Dengan adanya pembatasan sosial baik skala global maupun lokal dampaknya yaitu mendorong konsumen untuk lebih berbelanja produk lokal. Dengan begitu kunci bagi UKM untuk bertahan menghadapi krisis hanya satu, inovasi.
UKM perlu lebih lihai lagi melihat peluang dan mengkreasikan produk dengan memaksimalkan bahan-bahan lokal. Dengan begitu, pandemi COVID-19 menjadi momentum agar brand lokal bangkit dan pasca krisis nanti, ekonomi Indonesia akan kuat oleh produk nasional.
Selain itu, di era krisis pandemi seperti sekarang kunci sukses hanya satu yaitu inovasi. Tidak hanya inovasi produk dan layanan melainkan juga inovasi saluran penjualan. Di era yang adopsi digital begitu masif, UKM mau tidak mau harus segera ikut dalam arus digitalisasi agar bisa bersaing di masa pandemi ini.
Menghadapi tantangan global serta perubahan perilaku konsumen, lantas bagaimana sektor UKM bisa bertahan menyusun strategi bisnis baru untuk bisa bangkit kembali di 2021?
Baca Juga: Ini Langkah Pendaftaran Hingga Pencairan BLT UMKM Rp 2,4 Juta
“Untuk sukses menghadapi Next Normal, bisnis harus fokus melakukan tiga langkah strategis, yaitu mencari relevansi (REIMAGINE), kemudian menyusun ulang strategi (RECOVERY), dan menciptakan growth momentum di 2021 (REGAIN)”, Yuswohady pengamat pemasaran dari Inventure
Guna membedah lebih lengkap tiga langkah strategi di atas, digelar Indonesia Industry Outlook 2021 (IIO 2021). IIO 2021 adalah ajang bertemunya para CEO dan BOD untuk saling berbagi best practices di industrinya masing-masing, sekaligus juga mendengarkan paparan para ahli serta pengamat dunia bisnis dan ekonomi mengenai tren-tren bisnis dan pemasaran yang wajib dicermati.
Indonesia Industry Outlook 2021 Conference digelar pada 4 sd 6 November 2020. Menghadirkan 40 pembicara CEO dari 40 industri mulai dari banking hingga yang sedang populer saat ini, bisnis sepeda. Dalam gelaran IIO 2021 nantinya akan memaparkan data riset terkait peta bisnis 2021 yang akan mendukung industri dalam menyusun corporate plan 2021. Selengkapnya tentang Indonesia Industry Outlook 2020 bisa dikunjungi https://indonesiaindustryoutlook.com/
Berita Terkait
-
Videografis: Tips Aman ke Salon saat Pandemi Covid-19
-
Digunakan Donald Trump, Obat Ini Disetujui FDA untuk Pasien Covid-19
-
Banyak Usia Muda di Riau Kena Covid-19, Ini Kata Ahli Epidemiologi
-
Takut Tertular Corona, Ada Anggota Dewan Trauma Rapat di Gedung DPRD DKI
-
Vaksinasi Dipercepat: Pembelian Vaksin Jangan Ada yang Ditutup-tutupi
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Pastikan BLT Cair Utuh Rp300 Ribu, Tak Ada Potongan Sepeser Pun!
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
-
BNI dan Badan Bank Tanah Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Percepatan Pembangunan Nasional
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
-
Gebrakan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren Langsung Tuai Pro Kontra
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!