Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Kemendikbud menggelar Pekan Kebudayaan Nasional atau PKN 2020 selama 30 Oktober hingga 30 November secara daring di tengah pandemi Covid-19 untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa.
"Ini adalah PKN yang kedua. PKN sendiri sudah dimulai sejak tahun lalu. Sejatinya kita ingin bisa dilakukan secara luring, tapi kita tahu keadaan tidak memungkinkan sehingga seluruh kegiatan dilakukan dalam jaringan atau online," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam keteranganya di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Ia mengatakan tema yang diangkat sesuai dengan hasil kongres yakni "Ruang Bersama Untuk Indonesia Bahagia".
"Dalam konteks kekinian, kita mengangkat mengenai ketahanan budaya. Ketahanan budaya adalah basis menghadapi pandemi. Mengapa? karena dalam budaya yang begitu kaya, kita menemukan begitu banyak elemen yang membantu kita memperkuat diri," tambah dia.
Secara umum, kata dia, PKN upaya negara dan masyarakat dalam membangun wadah kerja bersama untuk melahirkan ruang-ruang keragaman berekspresi, dialog antarbudaya, serta inisiatif dan partisipasi inovatif yang dikelola secara berjenjang sejak dari desa hingga kota.
Semua kegiatan melalui Website Resmi Pekan Kesenian Nasional 2020 dapat diakses pada laman https://pkn.id atau di aplikasi-aplikasi yang sedang dikembangkan oleh panitia dan juga media sosial.
PKN 2020 menjadi suatu perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring yang terbesar di dunia dengan melibatkan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, 1.477 lukisan dipamerkan secara virtual dalam lima ketegori pameran.
PKN 2020 diharapkan menjadi bentuk ruang interaksi budaya dalam adaptasi kebiasaan baru dengan memberikan lebih banyak akses kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersama melakukan upaya pemajuan kebudayaan dan pencapaian strategi kebudayaan nasional.
PKN 2020 mencakup empat program utama, yakni kompetisi berupa perlombaan atau pertandingan berbasis objek pemajuan kebudayaan berdasarkan isu yang akan diangkat serta upaya pemajuan kebudayaan, khususnya permainan tradisional.
Baca Juga: Ngeluh, Banyak Guru dan Pelajar Belum Dapat Kuota Gratis dari Kemendikbud
Selain itu, konferensi, berupa diskusi dalam bentuk seminar, kuliah umum, pidato, talkshow, lokakarya, dan atau diskusi kelompok terpumpun tentang isu yang diangkat dan upaya pemajuan kebudayaan.
Selain itu, pameran, berupa berbagai bentuk pengolahan objek pemajuan kebudayaan yang dapat merepresentasikan isu yang diangkat dalam PKN 2020 serta upaya pemajuan kebudayaan dalam bentuk visual dan audio visual, serta pergelaran yang berupa pertunjukan seni berbasis objek pemajuan kebudayaan terkait dengan isu yang diangkat dan pertunjukan seni yang menggugah apresiasi seni dan budaya bagi generasi muda. Antara
Berita Terkait
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
Demo di Depan Kantor Kemendikbud: Gemas Bongkar 'Dosa' Soeharto, Fadli Zon Jadi Sasaran
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Ngemis ke Hakim, Ammar Zoni Ngotot Dihadirkan Langsung di Sidang: Pemberitaan Saya Tak Sesuai Fakta!
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih