Suara.com - Menteri Pertahanan AS Mark Esper telah menyiapkan surat pengunduran diri, NBC News melaporkan Kamis, saat AS menunggu hasil pemilihan presidennya.
Media di Amerika itu mengutip tiga pejabat pertahanan saat ini yang mengatakan bahwa Esper menyiapkan surat itu "karena dia adalah salah satu pejabat Kabinet yang sudah lama diperkirakan akan diusir setelah pemilihan."
Kepala pertahanan telah lama berselisih dengan Presiden Donald Trump, menurut beberapa laporan, termasuk atas penggunaan Pengawal Nasional oleh Trump untuk memadamkan protes musim panas ini.
NBC News melaporkan Esper membantu anggota Kongres menyusun rancangan undang-undang untuk menghapus nama-nama pemimpin Konfederasi dari pangkalan militer.
Menurut para pejabat, minggu ini, Esper memberikan kerangka tertulis kepada para pemimpin Pentagon untuk mengganti nama instalasi dan bahkan mungkin kapal dan nama jalan di pangkalan untuk menghormati jenderal atau pemimpin Konfederasi.
Langkah itu dapat membuat Esper semakin berselisih dengan presiden, kata laporan itu.
Laporan itu muncul saat AS menunggu hasil pemilu yang akan memutuskan siapa yang akan menjadi presiden ke-46 negara itu.
Calon Demokrat Joe Biden saat ini memimpin dengan 264 suara elektoral dibandingkan dengan 214 suara Trump.
Saat penghitungan berlanjut di negara-negara bagian utama seperti Pennsylvania, Nevada, Georgia, dan Carolina Utara, Biden kekurangan enam suara dari Electoral College dari 270 yang dibutuhkan untuk mengklaim kemenangan, menurut The Associated Press (AP).
Baca Juga: Mantan Penasihat Sebut Jika Kalah, Trump Bakal Calonkan Diri pada 2024
Pemilihan diadakan untuk presiden, wakil presiden, 35 dari 100 senator dan 435 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (Sumber: Anadolu)
Berita Terkait
-
Mantan Penasihat Sebut Jika Kalah, Trump Bakal Calonkan Diri pada 2024
-
Di Ambang Kekalahan, Trump Murka Marahi Gubernur dari Partai Republik
-
Pilpres AS 2020: Hakim Tolak Gugatan Trump Stop Penghitungan Suara
-
Negaranya sedang Panas, Puluhan Tentara AS di Korea Selatan Positif Corona
-
Lembaga Pengamat Internasional: Pilpres AS Dinodai Donald Trump
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung