Suara.com - Sejak pulang dari Arab Saudi, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kerab mengundang kerumunan massa. Mulai dari kedatangannya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten hingga menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya yang menimbulkan ribuan orang berkerumun.
Kegiatan itu juga telah melanggar protokol kesehatan. Melihat hal itu, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman berpendapat kasus tersebut harus menjadi evaluasi dari pemerintah.
"Ini adalah pelajaran sangat penting dalam artian kita harus evaluasi bagaimana regulasi yang selama ini berlaku apakah sudah memadai?" kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Senin (16/11/2020).
Dicky melihat kerumunan massa pada acara Rizieq masuk ke dalam kategori berbahaya. Oleh karena itu, aturan-aturan larangan berkerumun harus berlaku sama terhadap semua warga negara, tak terkecuali terhadap seorang Rizieq dan kelompoknya.
"Menurut saya ini berbahaya dan segala macam keramaian harus diperlakukan sama, tidak boleh ada keramaian," ujarnya.
Menurut Dicky, kegiatan yang melibatkan massa itu telah diatur oleh kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, seperti aturan dalam PSBB DKI Jakarta. Misalnya acara dihadiri 100 orang di lapangan terbuka dan 50 orang di dalam ruangan, itupun dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Sementara itu masyarakat yang hadir di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan Syarifah Najwa Shihab, putri Rizieq mendapat masker bedah dan hand sanitize gratis. Masker dan hand sanitize itu dari Satgas Covid-19 dan bakal dibagikan pihak panitia acara.
Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Rustian mengatakan hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 dalam acara yang akan berlangsung pada Sabtu (14/11/2020) malam.
"Kita pastikan semua akan melaksanakan protokol kesehatan. Pada kesempatan ini, kami menyerahkan masker medis 10 ribu, masker kain 10 ribu, dan hand sanitizer," kata Rustian di Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11) lalu.
Baca Juga: Denda Rp 50 Juta Pada Habib Rizieq Tak Bakal Bikin Jera: Cuma Basa-basi?
Menurut Rustian, inisiatif ini merupakan arahan langsung Kepala BNPB Doni Monardo.
Doni Monardo mengklaim bantuan 20 ribu masker kepada acara pernikahan anak Rizieq demi mitigasi penularan pandemi Covid-19.
Bantuan Masker Untuk Acara Rizieq
Doni mengatakan pihaknya sudah memberikan peringatan kepada FPI agar tidak nekat menyelenggarakan acara yang berkerumun, namun mereka hanya bisa melakukan mitigasi dengan membagikan masker.
"Satgas sendiri telah memberikan bantuan masker agar masyarakat bisa menggunakan masker setelah langkah pemberitahuan tidak bisa diperhatikan. Artinya tetap dilaksanakan, sehingga jalan terakhir adalah memberikan masker, semata-mata untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir agar tidak terapar," kata Doni saat jumpa pers dari Wisma Atlet, Minggu (15/11).
Doni meminta maaf jika pemberian masker ini mengundang kontroversi di tengah masyarakat yang menganggap acara Rizieq sudah didukung oleh Satgas Covid-19.
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Studi Ungkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sejak Awal Tak Layak: Pelajaran Mahal untuk Indonesia
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo
-
Amnesty Catat Peningkatan Pelanggaran HAM di Era Prabowo-Gibran, Korban Terbanyak Jurnalis
-
Terungkap di Sidang: 'Utusan' Riza Chalid Datangi Rumah Direktur Pertamina
-
Anggaran Bansos 2025 Meningkat Drastis Jadi Rp110 Triliun, Sasar Jutaan Penerima Baru
-
Bukan Pidato Biasa, Bahlil 'Roasting' Tipis-tipis Petinggi Golkar Pakai Gaya Prabowo
-
Di Balik Layar Kementerian Haji dan Umrah, Presiden Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya
-
Ridwan Kamil Tutup Pintu Damai! Lisa Mariana Terancam Dipenjara?
-
Prabowo Ingin Uang Sitaan Rp 13 Triliun Buat LPDP, Wamendikti Saintek Siap Gerak Cepat!
-
Pemerintah Tindak Tegas Jaringan Narkoba di Lapas, Ribuan Petugas Dimutasi ke Nusakambangan